Aorikei Geimu Haishinsha (Hatachi) [LN] — Jilid 1 Bab 1 — Lintas Ninja Translation

AGH1-1
Bab 1
Setelah Insiden Streaming Itu

"Ah oh. Ini benar-benar parah…" (Haruto)

Saat itu pukul 8 pagi, keesokan harinya setelah insiden streaming itu.

Nakayama Haruto, yang juga dikenal sebagai "Oni-chan", matanya terpaku pada PC sambil menyisir rambut coklatnya dengan jari. Dengan alis matanya yang berkerut dan wajahnya yang pucat, ia berkeringat karena gugup.

Setelah dengan hati-hati membuka Twitto, Haruto menemukan pesan dalam jumlah yang sangat banyak, terlalu banyak buat dilihat sekaligus.

Isi utama dari pesan-pesan ini yaitu soal insiden streaming itu.

Postingan Twitto: [Abuaang~! Pastikan buat menghabiskan makanan yang dibuat adikmu, ya~?]

Postingan Twitto: [Kamu itu abang yang sangat baik~!!]

Postingan Twitto: [Apa kamu keberatan kalau aku mengambil adikmu sebagai istriku?]

Postingan Twitto: [Aku mohon ajak adikmu lagi lain kali!]

Seakan-akan itu merupakan balasan atas semua ejekan yang Haruto lakukan, pesan-pesan ini semua bersifat menggoda.

Ada juga beberapa feedback positif di streaming kayak "Streaming kemarin menarik".

Namun, pesan-pesan yang menggoda Haruto menumpuk begitu banyak sehingga mengaburkan semua pesan positif itu.

"Euh…" (Haruto)

Haruto memegangi kepalanya sambil terdiam, menyadari sekali lagi sifat internet yang menakutkan. Haruto paham kalau ia telah melakukan kesalahan serius.

Dalam kasus Haruto, ia mengejek sebagai bentuk hiburan. Akibatnya, wajar saja kalau dampak buruknya lebih meluas ketimbang buat streamer biasanya. Dengan kata lain, ia menuai apa yang ia tabur.

"Hah. Ini benar-benar parah. Bagaimana aku mesti melakukan streaming-ku mulai sekarang… ...Seriusan. Menyerah pada streaming bukanlah pilihan…" (Haruto)

Kalau Haruto memilih buat mengambil hiatus setelah insiden itu, pendapatannya akan berkurang drastis. Kalau itu terjadi, ia tidak akan bisa menabung untuk biaya kuliah adiknya, Yuno, dan Yuno mungkin tidak dapat kuliah di universitas yang dia inginkan.

Haruto tidak dapat membiarkan itu terjadi. Itu merupakan sesuatu yang sama sekali tidak dapat ia kompromikan.

Haruto mau mengambil alih sebagai pengganti orang tua mereka yang telah meninggal dan dengan teguh mendukung kehidupan serta masa depan adiknya. Itulah batas tekad kuat Haruto.

"Oke, tenanglah diriku. Aku sudah menghapus streaming kemarin, jadi kerusakannya mungkin terbatas cuma pada Twitto. Selama ceritanya tidak menyebar ke channel utamaku, mungkin masih ada harapan…" (Haruto)

Mencoba menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam, Haruto membuka MouTube*, sumber pendapatannya, dan memeriksa video terbaru yang ia posting sejauh ini.

(TL Note: Ini merupakan versi pengarang dari YouTube, sih.)

Tidak menyadari kalau channel-nya telah mendapatkan 40.000 subscribers baru dan peningkatan likes karena insiden ini merupakan tanda betapa kewalahannya Haruto.

Seiring jantung Haruto berdegup kencang, ia menggerakkan tetikusnya ke bawah, ke bagian komentar—

"Mus-Mustahil…" (Haruto)

Di sana, Haruto dihadapkan pada pemandangan terburuk buat streamer 'toksik' kayak ia sendiri.

"Seriusan, cowok ini menjijikkan. Berhentilah mengejek orang, dasar sampah."

Komentar kebencian — tidak, komentar yang sudah diduga kayak gini disambut dengan viewers yang membela Haruto dengan komentar kayak, "Cowok ini melakukan yang terbaik demi adiknya. Diamlah."

Tetapi itu belum semuanya.

Kalau kamu menggulir komentar terbaru, bahkan ada yang memperingatkan orang lain, "Cowok ini memprovokasi orang lain demi bisnisnya sendiri. Jangan salah paham."

Meskipun komentar yang membelanya itu kebenaran, buat Oni-chan, yang telah membuat nama buatnya dengan berakting 'toksik', ini terasa kayak gangguan pada channel-nya.

Bukanlah sebuah berlebihan buat bilang kalau itu kayak lehernya sedang dicekik.

"…" (Haruto)

Keinginan Oni-chan cuma satu: menjaga status quo*-nya, mempertahankan jumlah penayangan dan pendapatan tertentu.

(TL Note: Status quo berarti menjaga segala sesuatu tetap seperti adanya. Dalam konteks ini, itu berarti menjaga segala sesuatu tetap sama kayak sebelum insiden.)

Mengubah gaya streaming Oni-chan setelah insiden itu mustahil. Viewers yang telah menyaksikannya kemungkinan besar akan bingung dan menjauh.

Karena pendapatan Oni-chan terkait erat dengan jumlah penayangan, tidak ada ruang buat berpetualang dan mengungkapkan jati diri Haruto yang sebenarnya.

"I-Iya, aku jelas perlu melakukan streaming penjelasan sebelum pergi kerja paruh waktu… kalau aku terus-terusan menunda, akan semakin sulit buat melanjutkan streaming. Belum lagi, dengan situasi kayak gini, Aku tidak akan dapat fokus pada pekerjaan paruh waktuku…" (Haruto)

Inilah benih yang telah Haruto tabur. Ia mesti menuainya sendiri.

Kalau Haruto melarikan diri dari ini, kariernya sebagai streamer akan tamat.

"Mari siapkan sarapan dulu… ...dan pikirkan bagaimana aku mesti menjelaskan semuanya…" (Haruto)

Dengan hati yang berat, Haruto memeriksa jam buat pertama kalinya saat Haruto mencoba pindah dari kamar gim ke ruang tamu.

Pukul 8:10 pagi. Yuno, adiknya, mestinya sudah dalam perjalanan ke sekolah.

"Eh, sudah selama ini!? Euh… aku bahkan tidak dapat mengantar adikku…" (Haruto)

Karena kecemasan akibat insiden streaming itu, Haruto kesulitan tidur tadi malam. Akibatnya, ia malah ketiduran satu setengah jam dibandingkan waktu bangun biasanya.

Bahkan tidak menyadari alarmnya berbunyi merupakan bukti betapa tegang mentalnya Haruto.

"Aku bukan cuma menyebabkan insiden streaming itu, tetapi aku juga memasukkan suara Yuno ke internet… ...Aku benar-benar kacau, bukan?" (Haruto)

Menghela napas lagi, Haruto berjalan ke ruang tamu dengan bahu terkulai.

"Ah…" (Haruto)

Saat Haruto membuka pintu ruang tamu, Haruto melihat sebuah hidangan tertutup plastik dan sebuah surat terlipat rapi di atas meja.

Mendekati meja dengan hati-hati, Haruto segera membuka surat itu.

"(Selamat pagi, Si Tukang Tidur. Aku sudah menyiapkan sarapan buat Abang, jadi panaskan dan makanlah, ya? Kalau tidak, Abang akan mendapat bogem mentah* lain kali. Kalau begitu, aku berangkat sekolah. Semoga berhasil buat hari ini!)" (Yuno)

(TL Note: Bogem Mentah sama dengan pukulan di mulut.)

Mungkin buat menyampaikan perasaannya, Yuno bahkan sampai repot-repot menulis surat itu dengan tangan.

Membaca surat tulisan tangan dengan tulisan tangan yang bulat dan kekanak-kanakan itu sampai habis—

"Ah, ahaha… Yuno, seriusan deh." (Haruto)

Haruto tersenyum masam, lalu kembali ke ekspresi serius.

"Iya… ...Abang akan lakukan yang terbaik hari ini." (Haruto)

Itu kayaknya kata-kata yang sempurna buat situasi saat ini.

Dengan tangan terkepal, Haruto menanggapi dengan tekad yang baru.

Setelah selesai sarapan dan menjemur pakaian, Haruto menjadwalkan streaming pada jam 10 pagi dengan judul "Mengenai Insiden Kemarin". Ia mempersiapkan diri secara mental di kamar gim, merenung dalam keheningan.

"Hah. Ini, ini akhirnya tiba..." (Haruto)

Entah karena Haruto merasa terpojok atau cuma karena tegang, ia menyadari kalau waktu yang tersisa kurang dari 3 menit sampai streaming dimulai.

"Tetapi tetap saja, ada 1.200 orang menunggu streamingku dimulai itu terlalu banyak..." (Haruto)

Punya begitu banyak penonton yang menunggu streaming dimulai sangat tidak biasa buat channel-ku, terutama pada hari kerja jam 10 pagi. Ini merupakan yang pertama kalinya.

Sudah jelas kalau ini merupakan akibat langsung dari insiden streaming tersebut.

"Semuanya akan baik-baik saja. Ayolah diriku, lakukanlah yang terbaik." (Haruto)

*Deg-deg*

Detak jantung Haruto menggema di tubuhnya bagaikan suara dram.

Saat waktu menunjukkan jam 10 pagi, ketegangan begitu tinggi hingga Haruto merasa jantungnya akan melompat keluar dari mulutnya.

Haruto, atau lebih tepatnya, Oni-chan, memulai streaming-nya.

"O-Oke. Streaming-nya sudah dimulai. Pertama-tama... ....selamat pagi, semuanya." (Oni-chan)

Saat ia menyapa viewers, bagian komentar dipenuhi dengan "wkwk". Tetapi bukan itu saja.

Komentar: [Selamat pagi, Abang*!]

(TL Note: Onii-chan dalam bahasa Jepang.)

Komentar: [Kami sudah menunggu streaming Abang!]

Komentar: [Jangan terlalu menggodanya! Wkwk]

Komentar: [Oni-chan, jangan menangis! Ah, maaf, maksudku Abang.]

Komentar: [Suara Abang bergetar, wkwk.]

Ada lebih banyak komentar yang menggoda dan memprovokasi Haruto dibandingkan biasanya.

Meskipun para penonton tampaknya merasa terhibur, alur candaan ini justru melegakan.

Ketimbang seseorang langsung menulis kayak "Bahas insiden streaming itu sekarang!", jauh lebih baik ada lelucon dan candaan ringan.

Berkat "bantalan" semacam ini, Haruto dapat sedikit mengendurkan ketegangan.

"Eh, hei, kalian. Panggil saja aku Oni-chan, seriusan deh. ...Hah? Apa asal nama 'Oni-chan'? I-Itu tidak terlalu penting kok... Apa?! Bukan karena aku dipanggil 'Abang' oleh adikku!" (Oni-chan)

Haruto sudah tahu kalau ia akan dihujani pertanyaan. Namun, pertanyaan khusus ini bukanlah sesuatu yang ia perkirakan.

Haruto mendapati dirinya terbata-bata.

Komentar: [Tepat sasaran, wkwk.]

Komentar: [Cowok ini payah banget nutup-nutupinnya, wkwkwk.]

Komentar: [Aku yakin ini ada naskahnya.]

Komentar: [Tunjukkan saja jati dirimu! Itu akan lebih mudah buatmu!]

Kalau Haruto punya pikiran yang tenang, ia mungkin tidak akan menanggapi setiap komentar yang ia lihat. Ia akan memilih secara selektif.

Namun saat ini, kalau Haruto tidak menanggapi komentar yang menarik perhatiannya, ia akan terdiam, menciptakan suasana kayak pemakaman.

Dalam streaming semacam itu di mana Haruto akan menjelaskan dirinya, itu tidak boleh terjadi.

Sangat penting buat mempertahankan pendirian "Ini bukan masalah besar, bukan? Ini sama sekali tidak menggangguku, haha", dan membawanya ke streaming berikutnya.

"...Ah, sekadar informasi, aku tidak akan melakukan streaming gaming hari ini. Ini cuma akan jadi streaming singkat, dan kayak judulnya, aku cuma akan membicarakan insiden kemarin." (Oni-chan)

Semakin lama Haruto bicara, semakin banyak viewers yang akan bergabung. Ada juga kemungkinan ia akan menggali lubang yang lebih dalam buat dirinya sendiri. Ia memutuskan buat langsung ke intinya lebih awal.

"Dan serius, izinkan aku mengeluh dulu. Mengapa kalian menyebarkan kabar soal insiden kemarin? Seriusan deh. Kita sudah berjanji buat tidak menyebarkannya. Ini sampai masuk situs ringkasan dan bahkan jadi trending di Twitto." (Oni-chan)

Komentar: [Kami tidak berjanji apa-apa!]

Komentar: [Apa yang kamu bicarakan?]

Komentar: [Kamu selalu memprovokasi orang, jadi ini tidak dapat dihindari!]

Komentar: [Bukannya ini jenis kontroversi yang bagus buat meningkatkan reputasimu?]

Meskipun diomeli, tidak ada satu pun viewers yang terpengaruh sedikit pun.

"Iya, setelah streaming ini, aku tidak akan membahas insiden kemarin lagi. Dan seriusan, viewers yang terus-terusan spam 'Abang' hentikan. Aku bukan abang kalian." (Oni-chan)

Komentar: [Doi marah, wkwk.]

Komentar: [Doi mungkin cuma mau dipanggil begitu oleh adiknya…]

Komentar: [Kayaknya menjelaskan insiden streaming itu mustahil, wkwk.]

Komentar: [Maaf tidak bisa. Abang mesti menerimanya.]

Pertengkaran biasa dengan viewers setia. Berkat ini, Haruto perlahan kembali ke ritme biasanya.

"Lihat, ada orang-orang yang bilang berbagai hal soal aku yang baik atau mempertimbangkan kembali berbagai hal karena insiden ini, tetapi aku bukan orang paling baik. Kalau aku hebat, aku tidak akan berakting 'toksik'... Hah? Bukannya aku dianggap baik karena mendukung adikku? Dasar kalian bodoh? Adikku itu memang anggota keluarga yang penting, jadi wajar buat mendukungnya." (Oni-chan)

Kata-kata kayak gitu keluar dengan lancar, bukan demi tujuan meramaikan streaming atau sebagai lelucon, melainkan dari perasaan tulus Haruto.

Tentu saja, kata-kata ini beresonansi dengan viewers.

Komentar: [Woi woi, doi memancarkan aura Abang banget]

Komentar: [Cowok ini sebenarnya kenapa sih, wkwk.]

Komentar: [Aku bahkan tidak tahu apa doi mencoba mencari-cari alasan lagi…]

Komentar: [Aku harap aku punya Abang kayak gini.]

Bagian komentar mengalir dengan cepat.

Tidak dapat mengikuti kecepatannya, Oni-chan menghentikan komentar sejenak buat menjawab pertanyaan yang menarik perhatiannya.

"Hah? Mengapa donasi buat streaming hari ini dimatikan? ...Iya, ini streaming klarifikasi, jadi aku di sini bukan buat menghibur kalian, dan juga karena aku akan mengakhiri streaming ini segera. Aku tidak mengharapkan uang buat hal semacam ini." (Oni-chan)

Komentar: [Apa doi barusan menunjukkan jati dirinya?]

Komentar: [Paling tidak, bagian terakhir itu terasa nyata. Itu suara yang doi gunakan selama insiden streaming itu.]

Komentar: [Mungkin doi salah sangka dan mengira kami adiknya, wkwk.]

Komentar: [Seriusan, ia sangat berkomitmen buat jadi toksik dengan kepribadian kayak gini... ...Ah, apa doi punya naskah buat ini?]

Itu benar. Tanpa naskah, Haruto tidak akan dapat mengelabui viewers.

"Hmm? Selamat atas 150.000 subscribers di channel-mu? Tidak, aku belum mendapatkan sebanyak itu. Aku masih di 100.000. Aku masih jauh." (Oni-chan)

Komentar: [Gak, itu udah nambah, kok.]

Komentar: [Nambah 50.000 karena insiden itu]

Komentar: [Apa kamu tidak memeriksanya...?]

Komentar: [Mungkin doi tidur tanpa memeriksanya?]

"...Hah? Seriusan? Apa benar bertambah sebanyak itu? Kalian tidak berbohong, bukan?" (Oni-chan)

Komentar serupa memenuhi layar, dan sambil berpikir itu mungkin bohong, Haruto memeriksa.

"...Hah!? Ini betulan? Tunggu... ...aku membisukan suara sebentar." (Oni-chan)

Komentar: [Pffft, ada apa dengan itu, wkwk.]

Komentar: [Membisukan?!]

Komentar: [Tunjukkan saja jati dirimu!]

Komentar: [Biarkan kami mendengar suara senangmu!]

"Di-Diamlah. Diamlah." (Oni-chan)

Oni-chan yang toksik, karena insiden streaming itu, mendapati dirinya terus-menerus digoda. Sifat asli kemanusiaan dan kebaikan alaminya semakin terekspos.

Apa yang mestinya jadi streaming yang berakhir sekitar 10 menit berlanjut selama 30 menit karena obrolan yang tidak perlu.

"...Iya, memang banyak yang terjadi kemarin, tetapi aku akan mempertahankan gaya streaming kayak apa adanya. Bagaimanapun, inilah jati diriku yang sebenarnya." (Oni-chan)

Komentar: [Aku rasa memang tidak masalah buat habis-habisan, tetapi kayaknya tidak ada cara lain buatmu demi mendapatkan biaya sekolah adikmu, ya?]

Komentar: [Kalau kamu mengubah gaya, ada kemungkinan penayangannya tidak akan meningkat, kayak yang kamu sebutkan, Oni-chan!]

Komentar: [Terus lakukan apa yang kamu lakukan. Setiap kali kamu melakukannya, aku akan menonton ulang video insiden streaming itu]

Komentar: [Lakukan secukupnya~ Aku mendukungmu!]

"...Tidak, jangan tiba-tiba bersikap baik pada orang kayak aku... Iya. Okelah, dengan begini, aku akan akhiri streaming ini. Buat streaming-ku berikutnya, itu akan jadi streaming gaming biasanya, jadi buat kalian yang punya waktu, silakan bergabung denganku." (Oni-chan)

Komentar: [Oke~]

Komentar: [Aku akan kembali buat menggoda Abang lagi!]

Komentar: [Aku juga!]

Komentar: [Jaga dirimu~]

Itu berakhir dengan komentar-komentar hangat.

Haruto memutus mikrofon lebih dulu, memastikan tiga kali bahwa ia tidak melakukan kesalahan yang sama kayak kemarin, dan mengakhiri streaming-nya. Lalu, ia menghela napas panjang.

"Fiuh. Nyaris saja...! Nyaris sekali! Rasanya aku memang sudah menunjukkan sisi diriku yang sangat bodoh, tetapi entah bagaimana aku berhasil melaluinya!!" (Haruto)

Mengulangi kepalan tangan sambil duduk di bangku, kegembiraan karena berhasil melindungi sumber pendapatannya luar biasa.

"Iya, kalau begitu... ...aku akan mengalihkan fokusku buat meningkatkan jumlah subscribers yang aku punya..." (Haruto)

Pekerjaan paruh waktu hari ini dimulai jam 3 sore.

Sampai saat itu, kerjaan Haruto terdiri dari sesuatu selain streaming. Ia perlu menimbun video gameplay buat unggahan MouTube.

Haruto segera meluncurkan ABEX dan mulai merekam.

Dengan melakukannya secara pribadi alih-alih streaming, ia dapat lebih fokus.

Meskipun Haruto tidak dapat menang, kalau ia melakukan permainan yang bagus dalam pertandingan itu, ia dapat menggunakannya sebagai klip sorotan.

Semakin banyak Haruto bermain, semakin banyak klip yang ia kumpulkan buat unggahan.

Setelah bermain ABEX dan merekam selama sekitar satu jam.

"...Hah!?" (Haruto)

Tiba-tiba, Haruto berseru kaget dan mendekat ke PC-nya.

Di layar yang menampilkan sekutunya sebelum pertandingan, ada nama pengguna yang Haruto kenali.

[Ac_Ayaya]

"Orang... ...orang ini... ...betulan!? Wah, sudah lama sekali..." (Haruto)

Sekutu yang Haruto temui kali ini bukan sekadar pemain biasa.

Dia bukan cuma anggota tim gaming profesional Axcis Crown, tetapi dia juga seorang VTuber cewek yang melampaui 300.000 subscribers.

"A-Aku mesti melakukan yang terbaik... Ini kesempatan buat mendapatkan beberapa rekaman hebat..." (Haruto)

Menggenggam kedua tangannya buat menyemangati diri, Haruto tidak menyadari kalau Ayaya sedang streaming.

Bukan cuma itu, di layar Ayaya, nama pengguna 'Oni_chan' terpampang, dan bagian komentar ramai dengan kegembiraan.

Ini bukan pertama kalinya Haruto dan Ayaya berpapasan. Mereka pernah bertemu sebagai sekutu secara kebetulan dan melakukan beberapa obrolan santai.

"Pfft, ahaha! Lihat, semuanya! Apa kalian percaya? Oni-chan ada di sini! Ini pasti yang asli, bukan!? Kalau begitu, kita aman!" (Ayaya)

Melihat layar sekutu, Ayaya, seorang pro gamer dan VTuber, bereaksi lebih cepat dari 3.200 viewers-nya.

Ayaya berbicara dengan dialek kampung halamannya, dan senyumannya dipenuhi kegembiraan tulus saat dia terus streaming.

Komentar: [Mungkin itu palsu, bukan?]

Komentar: [Tetapi ini pertandingan peringkat tinggi, jadi ada kemungkinan itu yang asli.]

Komentar: [Kelihatannya cukup otentik. Nama penggunanya cocok.]

Komentar: [Apa doi langsung bermain setelah mengakhiri streaming-nya, wkwk.]

Bagian komentar ramai dengan kegembiraan soal kemunculan tidak terduga Oni-chan, orang yang menyebabkan insiden streaming kemarin.

Di masa lalu, Oni-chan tidak akan pernah disambut kayak gini; komentar akan meluap dengan hal negatif. Namun, karena insiden baru-baru ini yang mengungkap banyak hal, lebih banyak orang telah mengetahui soal situasi keluarga Oni-chan dan alasan di balik personanya.

Sekarang, Oni-chan telah berubah jadi semacam sosok lawak, dan bahkan seorang streamer, Ayaya, ikut-ikutan membahas topik ini.

"Ngomong-ngomong, aku melihat klip insiden streaming Oni-chan. Aura Abang-nya jelas sekali tampak." (Ayaya)

Komentar: [Jangan bahas itu; nanti kamu diomelin, wkwk.]

Komentar: [Iya, doi emang mancarin aura kayak gitu, kan?]

Komentar: [Gila, pertandingan ini bakal seru!]

Komentar: [Semoga kamu dapat bicara dengan Oni-chan!]

Sambil menikmati komentar, Ayaya melontarkan komentar tidak terduga.

"Hah? Karakter utama Oni-chan kan penyerang, Octane, bukan? Kali ini, doi pake support, Gibraltar." (Ayaya)

Dalam gim ini, setiap karakter punya kemampuannya sendiri, dan mustahil menggunakan karakter yang sama dalam satu tim.

Dengan kata lain, sistemnya sedemikian rupa sehingga karakter dipilih berdasarkan siapa cepat dia dapat, atau melalui negosiasi.

Viewers mulai membuat teori soal pilihan yang tidak biasa itu.

Komentar: [Mungkin doi membiarkanmu memilikinya? Bagaimanapun, karakter utama Ayaya juga Octane.]

Komentar: [Apa doi mencoba mendukungmu dengan Gibraltar? Doi kan Oni-chan gitu loh.]

Komentar: [Paling tidak doi pasti tahu soal karakter utama Ayaya]

Ayaya, yang dengan cepat memahami komentar-komentar ini, mengangguk setuju.

"Ah, itu benar! Mungkin doi cuma bersikap perhatian padaku. Bukannya kalian semua juga berpikir begitu?" (Ayaya)

Komentar: [Itu mungkin aja.]

Komentar: [Mengingat bagaimana doi itu Abang yang peduli, mungkin itu langkah alami buatnya.]

Komentar: [Memang begitu kebiasaannya.]

Komentar: [Itu benar.]

Menanggapi pertanyaan Ayaya, banyak komentar menyatakan persetujuan. Meskipun ada beberapa pendapat berbeda yang menunjukkan kalau Oni-chan mungkin menyebabkan ketidaknyamanan dengan memainkan karakter yang tidak familiar, jumlahnya minoritas. Ayaya, tidak terpengaruh oleh pendapat minoritas, melanjutkan dengan senyuman mengenang.

"Kamu memang abang yang baik ya, Oni-chan? Kalau begitu, aku akan dengan senang hati menerima bantuanmu... ...Ini dia." (Ayaya)

Dan, tepat pada saat itu, waktu pemilihan karakter berakhir. Saat musik dalam gim berubah, Ayaya, kayak gamer profesional sejati, beralih ke nada seriusnya.

"Iya, kalau begitu, mari kita hindari area yang sangat diperebutkan buat saat ini." (Ayaya)

Jika seluruh tim tersingkir, permainan segera berakhir. Menggunakan strategi ini memastikan bahwa kelangsungan hidup di awal permainan tidak bergantung pada keberuntungan, dan itu berfungsi ganda untuk memperpanjang waktu bermain dengan Oni-chan demi menghibur penonton.

Dan dengan hitungan mundur [3, 2, 1, 0,], pertandingan pun dimulai.

Saat kapal udara yang membawa semua pemain meluncur melintasi peta yang luas, Ayaya menandai titik pendaratan, mengomunikasikan rencananya dengan sekutunya, dan mereka melompat keluar bersama.

Selama penurunan, Ayaya dengan cepat memastikan bahwa tidak ada musuh di dekatnya dan tersenyum, berkata, "Oke!"

Ayaya telah mengharapkan situasi ini.

"Hei, semuanya, perhatikan mulai dari sini! Kalau ini Oni-chan yang asli, ia pasti akan melakukan gerakan itu." (Ayaya)

Dengan tidak adanya musuh di sekitar, itu berarti mereka bisa mengumpulkan sumber daya dengan aman. Ayaya, yang telah menonton streaming Oni-chan, tahu kalau ia punya keterampilan pengintaian yang sebanding dengan seorang pro.

Kalau itu memang Oni-chan, ia pasti akan menunjukkan keahlian pro-nya dalam gim. Dengan pemikiran kayak gitu, saat mereka mendarat di tanah…

[Oni_chan] bertindak persis kayak yang sudah diduga.

Tanpa melangkah maju, [Oni_chan] berbalik ke arah Ayaya, dan melakukan manuver yang luar biasa cepat seakan-akan bilang, 'Halo'.

"Haha, ya, itu memastikan kalau ini yang asli!" (Ayaya)

Itu merupakan aksi yang dimungkinkan karena pengalaman Oni-chan.

Tetapi bukan itu saja—

"Aduh!?... Hei!" (Ayaya)

*Bashin*

Suara tumpul menggema dari gim.

Seakan-akan bilang, 'Tentu saja aku asli,' Oni-chan memukul Octane punya Ayaya dan dengan cepat lari seakan-akan ia sedang bermain tenis meja.

Dan kemudian, ia langsung menuju penjarahan persediaan.

Satu-satunya streamer yang akan melakukan hal kayak gini cuma Oni-chan, dan Ayaya, yang tertinggal, secara dramatis memiringkan kepala karakternya ke bawah, seakan-akan buat menekankan keterkejutan karena diserang.

Ini merupakan sesuatu yang cuma dapat dilakukan saat lingkungan sekitar aman.

"A-Apa kalian semua melihat itu!? Oni-chan bodoh itu menyerangku!" (Ayaya)

Meskipun menerima kerusakan saat dipukul oleh rekan satu tim bukanlah mekanik dalam gim, perilaku ini merupakan representasi dari trolling.

Komentar: [Si Bodoh itu lucu. Maafin doi!]

Komentar: [Seriusan, ngelakuin hal serendah itu, bikin geleng-geleng kepala!]

Komentar: [Oni-chan memang berkomitmen pada karakternya.]

Komentar: [Kayaknya Ayaya juga bersenang-senang, wkwk.]

Komentar yang tepat sasaran mulai membanjiri.

"Pff! Haha, aku tidak dapat konsentrasi lagi!" (Ayaya)

Karena Ayaya tahu latar belakang dan niat Oni-chan, tindakan sebelumnya berubah jadi sesuatu yang lucu.

Ayaya, yang sedang tertawa, segera menerima pesan obrolan dari Oni-chan.

"(Woi, cepatlah menjarah, Ayaya-san)" (Oni-chan)

"Hehe~ Haha, aku tidak tahan lagi. Perutku sakit!" (Ayaya)

Meskipun nada Oni-chan kuat, pesannya diakhiri dengan '-san' yang sopan.

Bagian komentarnya segera dibanjiri dengan "Wkwk" dan "Awokawok".

"Tetapi iya, kamu benar. Kita mesti menjarah dengan cepat sebelum musuh datang. Fufu." (Ayaya)

Sambil menahan tawanya, Ayaya akhirnya menggerakkan karakternya dan memasuki gedung buat mengumpulkan persediaan.

Demi membuat viewers tetap terlibat, Ayaya membaca komentar yang menarik perhatiannya.

"Ayaya dan Oni-chan kayaknya sudah saling kenal cukup lama, apa kalian akrab di luar streaming? Ah, aku dan Oni-chan pernah secara acak bertemu dalam gim, dan kami jadi teman sejak saat itu." (Ayaya)

Komentar: [Eh!? Benarkah?!]

Komentar: [Tidak disangka!]

Komentar: [Kalau kalian sedang streaming waktu itu, aku pasti sudah menontonnya! Aku harap aku dapat melihatnya!]

Komentar: [Aku akan bolos kerja kalau dapat menontonnya!]

Candaan dan komentar serius bercampur aduk di dalam obrolan.

"Ah, tetapi Oni-chan bermain normal waktu itu. Ia bahkan mengirim pesan pribadi setelahnya yang bilang kalau ia sedang rekaman jadi ia minta maaf kalau menyebabkan ketidaknyamanan." (Ayaya)

Komentar: [Iya, kayaknya doi orang yang masuk akal, ya?]

Komentar: [Jangan membongkar rahasia doi!]

Komentar: [Apa ini balas dendammu karena diserang oleh Oni-chan!?]

Komentar: [Sisi doi di balik layar sedang terbongkar, Wkwk.]

"Ah, lupakan apa yang barusan aku bilang! Itu masalah pribadi, bukan?! Batalkan itu!! Lupakan kalian dengar apapun!!" (Ayaya)

Komentar: [Sudah terlambat!]

Komentar: [Kamu perlahan jadi kayak Oni-chan, Awokawok.]

Komentar: [Kesanku pada Oni-chan semakin berubah…]

Komentar: [Kalau Ayaya bilang begitu, berarti itu pasti benar, kan?]

Merasa kewalahan dengan komentar-komentar itu, Ayaya cepat-cepat mencoba mengalihkan topik ke hal lain.

Komentar: [Ayaya! Kalau bisa, bisakah kamu voice call dengan Oni-chan?]

"Hmm. Itu agak sulit... ...Saat para streamer bertemu secara kebetulan, ada aturan tidak tertulis buat tidak langsung mengganggu satu sama lain, terutama lewat voice chat, agar tidak mengganggu streaming masing-masing!" (Ayaya)

Ayaya, yang mengungkapkan pandangannya dari perspektif seorang streamer, menyebabkan kegemparan di komentar.

Komentar: [Oni-chan sedang tidak streaming!]

Komentar: [Tetapi doi sedang tidak streaming sekarang!]

Komentar: [Tunggu, doi sedang tidak streaming!? Mungkinkah…]

Komentar: [Kolaborasi dadakan!?]

Beginilah cara seorang streamer membuat kolom chat-nya melakukan riset untuk itu.

"Jadi, Oni-chan sedang tidak streaming!? Kalau begitu... ...kalau banyak dari kalian setuju, aku akan mencoba mendapatkan izin. Aku akan membuat polling, jadi silakan pilih." (Ayaya)

Ayaya dengan cepat membuat polling dengan pilihan 'Iya!' atau 'Tidak!' dan membiarkan viewers memberikan suara mereka selama beberapa detik.

Hasilnya — yaitu 90% memilih 'Iya!' yang tidak terduga.

Komentar: [Semua orang suka Oni-chan, ya? Wkwk.]

Komentar: [Kenapa doi begitu populer, Awokawok.]

Komentar: [Angka-angka ini luar biasa…]

Komentar: [Bahkan tidak mendekati, wkwk.]

"Oke! Biarkan aku bertanya langsung pada Oni-chan. Aku tidak akan memaksakan apapun, jadi kalau ia menolak, jangan ada keluhan, oke?" (Ayaya)

Dengan disclaimer risiko yang sopan, Ayaya lalu menggunakan chat dalam gim buat menyampaikan permintaannya pada Oni-chan.

"(Hei, Oni-chan, apa mungkin kalau kita VC*-an sekarang?)" tanya Ayaya sambil kayak biasanya mendekat.

(TL Note: VC di sini merupakan singkatan dari voice call.)

Setelah melayangkan pukulan ke Ayaya, Oni-chan mengetik di obrolan, "Woi, cepatlah menjarah."

"Apa kamu tidak marah, Ayaya-san...?" (Haruto)

Meskipun sedang merekam buat sebuah video, Oni-chan tampak lemah dan cemas, seakan-akan lupa kalau ia sedang merekam.

Tentu saja, Oni-chan akan begitu.

Inilah kedua kalinya Oni-chan bermain gim dengan Ayaya. Baru kedua kalinya.

Meskipun secara teknis mereka berteman, interaksi mereka terbatas pada pertukaran surel sederhana. Akan berlebihan kalau bilang mereka itu dekat.

Meskipun begitu, Oni-chan melayangkan pukulan dan pesan dengan nada kasar pada orang kayak gitu.

"Te-Tetapi, kalau aku tidak melakukan sebanyak ini, aku tidak dapat mempertahankan karakterku..." (Haruto)

Insiden streaming itu merupakan kesalahan fatal buat karier Haruto sebagai 'Oni-chan'. Ia berhasil bertahan berkat streaming penjelasan sebelumnya, tetapi kesalahan itu masih belum sepenuhnya terhapus.

Buat menutupi kegagalan kayak gitu, tidak ada pilihan selain meninggalkan jejak baru.

Oni-chan punya satu tujuan utama dalam benaknya.

Tidak peduli apa itu dilakukan sebagai lelucon atau semacamnya.

Tetapi kalau Ayaya dapat menyebarkan kalau dia 'dipukul' atau 'diprovokasi' oleh Oni-chan, ia akan dapat membuat comeback sebagai karakter yang toksik. Skenario terbaik yaitu kalau Ayaya menyebutkan ini selama streaming-nya.

"Ini juga demi bertahan hidup sebagai content creator..." (Haruto)

Di industri ini, begitu kalian kehilangan minat viewers, pendapatan kalian akan menurun drastis. Namun, kalian juga dapat melakukan uno-reverse card* buat pulih dari situasi tersebut.

(TL Note: Ini pada dasarnya merupakan meme tentang membalikkan keadaan atau semacamnya.)

Karena channel-nya merupakan sumber pendapatan yang berharga, wajar kalau Haruto mau pulih dari situasi saat ini secepat mungkin.

"Aku memang merasa tidak enak pada Ayaya-san, tetapi mungkin aku mesti memukulnya sekali lagi kalau ada kesempatan..." (Haruto)

Saat dengan sungguh-sungguh mengumpulkan sumber daya dan punya pemikiran nekat kayak gitu, sebuah pesan obrolan tiba.

"(Hei, Oni-chan, apa mungkin kalau kita VC-an sekarang?)" (Ayaya)

Pesan itu datang dari Ayaya, yang sedang Oni-chan coba manfaatkan.

"...Eh? Undangan voice chat dari Ayaya-san...!?" (Haruto)

Oni-chan meregangkan lehernya, mendekatkan wajahnya ke layar.

Buat memastikan tidak ada salah baca, Oni-chan memeriksa dua atau tiga kali.

Cukup sulit dipercaya, mengingat orang lain itu kreator besar dengan channel punya lebih dari 300.000 subscribers, dengan kata lain, seorang streamer papan atas.

Terlebih lagi, meskipun masalah yang Oni-chan sebabkan sebelumnya, ia menerima undangan yang ramah.

Bingung dengan situasi yang tidak terduga, Oni-chan terdiam, tetapi diundang oleh seorang pro merupakan kesempatan langka — dan meskipun ia merahasiakannya, ia juga menghormati Ayaya-san sebagai sesama pengguna utama Octane.

"O-Oke, tidak ada gunanya bersikap kasar kalau dia bersikap seramah ini padaku... ...Kalau dia mengundang buat voice chat, itu berarti dia mau berinteraksi di luar streaming." (Haruto)

Seseorang kayak Oni-chan dipandang sebagai sosok yang mengganggu oleh streamer ABEX lainnya.

Tidak ada yang mendekatinya, dan Oni-chan belum pernah diundang ke turnamen kasual buat streamer sebelumnya.

Oni-chan bahkan tidak pernah menerima undangan kolaborasi.

Bahkan orang kayak Oni-chan menyadari alasannya.

Namun… ....Oni-chan menerima undangan voice call dari Ayaya-san.

Ada aturan tidak tertulis bahwa meskipun kamu tidak sengaja bertemu dengan streamer lainnya, kamu tidak boleh langsung mengganggu bisnis mereka.

Fakta bahwa Ayaya tidak mengikuti aturan ini menunjukkan kalau dia pasti sudah mencari tahu apa Oni-chan sedang streaming atau tidak, dan dia kemungkinan besar bermain gim secara pribadi tanpa streaming.

Ayaya mungkin memeriksa channel Oni-chan, memastikan kalau ia sedang tidak streaming, lalu mengirim undangan.

"Iya, kalau dia bermain di luar streaming, aku kira tidak perlu bersikap kasar... ...Dan karena ini cuma pertandingan duo, Ayaya-san itu satu-satunya sekutuku." (Haruto)

Meskipun pada awalnya Oni-chan bersikap kasar, itu berpotensi karena Ayaya mungkin sedang streaming, dan ia bermaksud buat menunjukkan 'Oni-chan' yang asli pada viewers Ayaya.

Kalau Ayaya sedang tidak streaming, tidak ada gunanya berusaha terlalu keras.

Mengubah pola pikirnya, Oni-chan membalas obrolan dengan tulus.

"(Oke, tentu!!)" (Oni-chan)

"(Benarkah!? Kalau begitu mari kita bicara!)" (Ayaya)

Ayaya, yang terkenal dengan keterampilan sosialnya, dengan cepat masuk ke voice chat dengan suara energik, seakan-akan melambaikan tangannya.

"Hei~ Oni-chan! Bisakah kamu mendengarku?" (Ayaya)

Oni-chan juga menyalakan voice chat-nya.

"Ah, iya! Lama tidak jumpa, Ayaya-san. Terima kasih banyak buat hari itu. Aku sudah menyampaikan rasa terima kasih aku lewat japri, tetapi sungguh suatu kehormatan dapat bermain denganmu." (Oni-chan)

Oni-chan menanggapi dengan pengakuan yang sopan.

"..." (Ayaya)

"Ah, maaf. Apa kamu tidak dapat mendengar suaraku?" (Oni-chan)

"Ti-Tidak, aku dapat mendengarmu... ...Maaf, Oni-chan. Aku sedang streaming... ...loh?" (Ayaya)

"Eh?" (Oni-chan)

Oni-chan mengira chat mereka pribadi. Karena perkembangan tidak terduga ini, pikirannya jadi benar-benar kosong.

Kalau Oni-chan melakukan face reveal selama streaming, ia mungkin secara tidak sengaja menunjukkan wajah terkejut.

"Ah, ah, begitu. Kamu sedang streaming, ya... ...Iya, aku sudah tahu itu kok. Ini semacam lelucon kecil, loh." (Oni-chan)

Komentar: [Doi jelas tidak tahu, wkwk.]

Komentar: [Mungkin menyesal tidak memeriksa streaming-nya.]

Komentar: [Nadanya tiba-tiba banyak berubah.]

Komentar: [Hebat sekali cara doi cepat berganti mode.]

Bagian komentar Ayaya dibanjiri komentar yang menggoda Oni-chan atas alasan canggungnya.

Oni-chan, tidak menyadari komentar-komentar itu, terus berbicara dengan nada barunya dan menanyakan sesuatu yang mengganggu hatinya.

"...Hei, eum, apa benar tidak apa-apa berinteraksi dengan orang kayak aku saat kamu sedang streaming? Bukannya streaming-mu jadi kacau? Kacau kok, oke?" (Oni-chan)

"Tidak! Sama sekali tidak!! Justru, ada banyak komentar yang memintaku buat ngobrol denganmu." (Ayaya)

"Be-Benarkah? Iya, kalau kamu bilang begitu..." (Oni-chan)

Gaya streaming Oni-chan yang biasanya menuai dukungan dan juga kritik.

Mengetahui posisinya sendiri, Oni-chan memastikan buat berhati-hati agar kritik atau komentar tidak meluber ke streamer lainnya.

Oni-chan tidak mau melibatkan mereka kalau terjadi sesuatu yang tidak beres.

"...Ah, eum, ngomong-ngomong! Ayaya, kamu pakai R-301, bukan?" (Oni-chan)

"Iya! Kamu tahu itu ya?" (Ayaya)

"Iya, eum... ...ini ada di sini, jadi aku akan ping buatmu." (Oni-chan)

"Terima kasih! Ngomong-ngomong, Oni-chan, apa kamu tidak menggunakannya? Aku melihat klipmu bilang, 'R-301 kuat sekali!' belum lama ini." (Ayaya)

"Ah... ...Aku sudah mengambilnya." (Oni-chan)

Saat Oni-chan menoleh ke belakang, Octane punya Ayaya sedang melesat ke arahnya dengan dash berkecepatan tinggi.

Mereka berpapasan saat Ayaya bertukar senjata, tetapi lalu Oni-chan mendengar "Hmm?" yang bingung dari Ayaya.

"Tunggu, Oni-chan, apa kamu benar-benar punya R-301?" (Ayaya)

"I-Itu, iya, aku punya." (Oni-chan)

Begitu ditanya, Oni-chan secara alami mulai menjauh darinya.

"Benarkah? Buatku, itu tampak kayak shotgun dan pistol." (Ayaya)

"Aku punya R-301, kok..." (Oni-chan)

Terkejut dengan kemampuan Ayaya buat mengidentifikasi senjata yang Oni-chan bawa dengan akurat, Oni-chan segera melarikan diri.

"Kalau begitu, bisakah kamu menunjukkan punggungmu sebentar?" (Ayaya)

"Tidak. Aku tidak punya waktu buat menunjukkan padamu. Dan berhentilah mengejarku!" (Oni-chan)

"Mengapa!? Aku cuma mau memastikan!" (Ayaya)

"Aku tidak punya waktu buat itu, cepatlah menjarah... ...Tunggu, suara langkah kaki! Koridor kanan!" (Oni-chan)

"Hah!?" (Ayaya)

Pada saat itu, seorang musuh menerobos keluar dari pintu ganda, muncul di dekat Oni-chan.

Tiba-tiba, baku tembak pun terjadi, namun itu merupakan situasi 1 lawan 2 yang menguntungkan di area terbuka. Terlebih lagi, Oni-chan punya shotgun yang efektif dalam jarak dekat.

Meskipun kehilangan 40% dari darahnya, dengan Ayaya memberikan perlindungan, mereka dengan mudah mengalahkan musuh.

"Cover yang bagus. Terima kasih. Musuh itu punya kendali karakter yang sangat bagus..." (Oni-chan)

"Pasti ada musuh lain, bukan?" (Ayaya)

"Mungkin ada, tetapi bagaimana kalau kita mundur dulu? Mereka mungkin menunggu untuk menyergap atau mencoba mendapatkan keuntungan posisi." (Oni-chan)

"Oke! Kedengarannya kayak rencana bagus!" (Ayaya)

Oni-chan berhasil meyakinkan Ayaya soal ini karena ia punya tingkat wawasan yang sama dengan Ayaya.

"Ah, kita sebenarnya tidak punya banyak loot." (Ayaya)

"Iya, aku meninggalkan beberapa tadi. Dan musuh yang kita kalahkan tadi juga tidak punya banyak loot, bukan?" (Oni-chan)

"Ma-Maaf! Mungkin aku perlu meminjam sesuatu." (Ayaya)

"Apa yang kamu butuhkan?" (Oni-chan)

"Healing item!" (Ayaya)

"Oke, kalau begitu ambil dua ini. Aku dapat memberimu lebih banyak kalau aku tidak terkena damage, maaf soal itu." (Oni-chan)

Sambil meminta maaf, Oni-chan menjatuhkan healing item ke tanah.

"Tidak sama sekali, tidak sama sekali! Kamu benar-benar membantu mengurangi darah musuh barusan, Oni-chan! Jadi, apa tidak apa-apa kalau aku mengambil ini!?" (Ayaya)

"Aku juga punya satu. Ah, tetapi aku lebih buruk dalam gim, jadi mungkin lebih baik demi keseimbangan kalau kamu mengembalikan satu." (Oni-chan)

"Tidak, tidak, aku akan mengambil semuanya karena aku menghargai perasaanmu!" (Ayaya)

"Hei, jangan dicuri! Kamu sudah mengambilnya?!" (Oni-chan)

"Aku tidak mencuri! Ah, ada musuh di belakang kita!" (Ayaya)

"Hah!?" (Oni-chan)

Saat mereka sedang bercanda, musuh yang tersisa mendekat. Oni-chan dengan cepat berbalik dan menembakkan beberapa peluru, dan dengan dukungan Ayaya, mereka melenyapkan ancaman tersebut.

"Ah! Itu tembakan headshot yang lumayan bagus!" (Oni-chan)

"Tidak sehebat yang kamu kira~" (Ayaya)

Kepala merupakan area yang paling rentan buat memberikan damage pada musuh, tetapi juga yang paling sulit buat dikenai.

Meskipun itu dapat saja tembakan keberuntungan, mengingat kecepatan musuh tumbang, ada kemungkinan besar itu sengaja diarahkan.

"Kamu benar-benar hebat. Para pro itu luar biasa, seriusan." (Oni-chan)

"Hehe, terima kasih! Jadi, kita bergerak?" (Ayaya)

"Siap." (Oni-chan)

Karakter Oni-chan sudah berantakan saat itu.

Sambil bermain dengan seseorang yang ia hormati, Oni-chan hampir lupa kalau Ayaya sedang streaming.

Mempertahankan sikap santainya, mereka menikmati tiga pertandingan bersama selama satu jam.

"Iya, aku mau log off sebentar lagi. Ada urusan." (Oni-chan)

"Hah?" (Ayaya)

"Aku bilang ada urusan." (Oni-chan)

"Bukan itu, tetapi... apa kamu barusan beralih ke dialekmu?" (Ayaya)

"Apa yang kamu bicarakan? Pasti cuma imajinasimu." (Oni-chan)

Kalau mereka bermain secara pribadi, Oni-chan mungkin dapat mengabaikannya, tetapi Ayaya punya banyak viewers.

"Kamu beralih! Ada banyak komentar yang bilang begitu, Abang~" (Ayaya)

"Diamlah. Dan jangan panggil aku Abang! Aku tidak mau insiden itu diungkit lagi." (Oni-chan)

"Maaf! Hehe." (Ayaya)

"Asal kamu paham. Iya, sudah telat, sampai jumpa. Aku bersenang-senang hari ini." (Oni-chan)

"Aku juga! Mari bermain bersama lagi kalau kita berdua punya waktu!" (Ayaya)

"Tentu saja. Nantikan itu." (Oni-chan)

Setelah perpisahan singkat, mereka mengakhiri gim.

Kemudian, saat tenggelam dalam afterglow menikmati gim dengan gamer profesional, Ayaya, Haruto mulai bersiap untuk pekerjaan paruh waktunya.

"Hari ini hari yang sangat asyik~" (Haruto)

Bersenandung, Haruto melanjutkan tugas-tugasnya.

TL Note:

Proyek baru kami nih, guys? Gimana tertarik gak? Banyakin komentar ya, kalau banyak Mimin garap 1 pekan sekali.

Yang mau berdonasi demi kelancaran proyek penerjemahan ini juga boleh ya lewat Trakteer: https://trakteer.id/lintasninja/

Follow Channel WhatsApp Resmi Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

←Sebelumnya            Daftar Isi         Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama