Bab 3Sumpah Kelingking untuk Janji di Masa Depan
Hari Rabu. Untuk berlindung dari matahari yang terik lebih keras dari kemarin, kami datang ke ruang kelas kosong yang sama sekali lagi dan makan nagashi somen. (TL English Note: Mi putih halus.)
Cerita ini kembali ke masa lalu.
"A-kun, aku akan menunjukkanmu apa yang bisa aku lakukan hari ini!"
Mitsumine, yang mendeklarasikan itu padaku di stasiun sebelumnya tadi pagi, rajin muncul di ruang kelas yang kosong sepulang sekolah. Dia merasa sangat frustrasi setelah dikalahkan dengan telak pada pertarungan kemarin, dan hal yang pertama dia bilang padaku ketika dia bertemu denganku pagi ini adalah, "Em, apakah kita akan melakukan sesuatu juga hari ini?"
Fufu. Kena kamu. Taktikku berhasil jadi menguntungkan.
Jadi, hari ini kami bermain Pop-Up Pirate lagi, dengan peraturan adalah bahwa pemenang dapat memakan somen, dan karena itulah, Mitsumine sangat antusias.
"Hei! Bukankah itu somenku?"
"Itu salahmu karena kalah~. Itu hanyalah kelangsungan hidup bagi yang terkuat (survival of the fittest). Tidak ada daging, tetapi ah, seperti yang diharapkan memakan somen di sekolah membuat itu bahkan lebih enak!"
Hari ini juga, dia harus melotot padaku dengan mata berair.
Sebaliknya, meskipun kekalahan telak kemarin, mengapa dia berpikir kalau dia secara ajaib menjadi lebih kuat setelah hanya satu hari berlalu? Sebenarnya, ada sebuah trik kecil untuk gim ini tetapi... aku tidak akan memberi tahunya tentang itu.
Ngomong-ngomong, alasan taruhan hari ini bukan piza dan malah somen adalah karena piza itu tinggi kalori, belum lagi, itu juga tidak ramah terhadap dompetku. Di sisi lain, somen itu sangat ramah terhadap dua faktor itu.
Jadi, kami memutuskan untuk menggunakan nagashi somen untuk tetap merasakan musim panas. Itu sangat beruntung salah satu temanku kebetulan membawa mesin ke sekolah yang bisa membuatnya.
Aku sangat beruntung memiliki teman yang melanggar peraturan sekolah dan hanya meninggalkan barangnya di sekolah semestinya. Hore untuk b*j*ngan. Dan tentu saja, hore untuk somen.
Lagipula, musim panas di Jepang tidak sempurna tanpa adanya somen.
Terlebih lagi, kami berdua melewatkan makan siang hari ini, jadi kami bahkan lebih bersemangat daripada kemarin. Tentu saja, Mitsumine, yang telah kalah untuk sementara ini, menatapku dengan mencela.
Tidak, yang benar saja, mengapa kamu sangat lemah dalam ini?
"Yap, ini kekalahan Mitsumine lagi. Aku harap somen ini masih enak. Perutmu pasti menangis kelaparan ya~, apakah kamu sudah lapar~?"
"....Aku benci ini!! Mengapa kamu sangat kuat!"
"Itu karena aku adalah jawara Pop-Up Pirate."
"Ha!? Itu terdengar sangat payah, tetapi aku sepertinya ingin menjadi pemenang sekarang!"
Meneriakkan itu, Mitsumine membuang pedang mainannya. Melihat raut wajahnya saat ini membuatku bahagia, karena dia tampak jauh lebih hidup daripada sebelumnya.
Tentu saja, senyuman yang kalian lihat bagaikan boneka, bagaikan idola di pintu masuk itu memang cantik juga. Itu sangat sempurna sehingga kalian tidak bisa apa-apa selain mengaguminya.
"........Jadi, apa yang ingin aku lakukan? Apakah kamu ingin berhenti di sini?"
"Ada apa dengan itu, apakah kamu mencoba untuk keluar ketika kamu sedang bermain!? Tentu saja aku ingin bermain satu kali lagi! Bo–doh! A-kun kamu bodoh––!"
Seperti yang diharapkan, Mitsumine yang keras hati itu bahkan lebih imut.
"Ah~, aku makan dengan baik."
"........"
"Tubuhku lelah karena matahari yang terik. Menikmati mentsuyu di cuaca seperti memang hebat! Dan kemudian, tradisi musim panas itu, es krim mangkuk membuat pintu masuknya!"
"........."
"Ini benar-benar rasanya musim panas...!"
"Diamlah..."
Setelah turnamen somen berakhir dengan aku menang telak, kami membeli es krim mangkuk dari toserba terdekat dan mengobrol di ruang kelas kosong.
"Ada apa dengan ketertarikan terhadap musim panas itu?"
"Eh, sebaliknya, ini musim panas kamu tahu? Musim panas sudah mulai, kamu tahu?? Musim tidak akan menunggu satu detik pun untuk kita, kamu tahu!?"
"Ini sedang terik jadi hentikan."
"Iya."
Yes, my lord! (TL English Note: Dia bilang ini menggunakan Engrish/Japanglish <Jaksel-nya orang Jepang>.)
Meskipun begitu, ini musim kalian tahu, musim panas. Ketika kalian memikirkan tentang siswa-siswi SMA, kalian akan memikirkan tentang masa muda. Dan ketika kalian memikirkan tentang masa muda, kalian akan memikirkan tentang musim panas. Kebanyakan dari peristiwa (events) di masa muda terjadi di musim panas. Lebih tepatnya, ketika aku memohon pada Mitsumine kalau itu seharusnya bukan 'apakah' aku harus tertarik pada musim panas, itu seharusnya menjadi 'kapan' aku harus tertarik, dia melihatku dengan tampang kesal di wajahnya.
"....A-kun, aku mengerti ketertarikan terhadap musim panas. Tetapi musim panas tidak sehebat itu, itu cuma panas dan lengket."
"Uuu. Lalu Mitsumine, ke mana kamu berencana pergi selama musim panas? Apakah kamu akan menetap di rumah sepanjang musim panas?"
"Ja-jangan lihat aku dengan mata penilaimu seperti aku semacam orang yang menyedihkan! Aku bukan seorang pengurung diri atau seorang penyendiri! Bahkan diriku memiliki banyak tempat yang ingin aku pergi ke sana selama musim panas ini, kamu tahu!?"
"...Haa."
"Ada apa dengan tatapan ragu itu!?"
Mitsumine berkata dengan cara yang menjengkelkan, lalu mengetuk ponsel pintarnya. Lalu, dengan wajah sombong, dia menunjukkan layar ponselnya padaku.
"Di masa sekarang ini, siswa-siswi SMA tidak bermain-main di luar lagi. Ini adalah zamannya akuarium, A-kun."
".........Hanya untuk berkeliling-keliling?"
"Ini bukan hanya untuk berkeliling-keliling! Akuarium itu bukan hanya untuk anak-anak kamu tahu!? Kamu bisa melihat hal-hal yang menyegarkan dan indah. Lihat ke sini, goyangan penguin dan Waktu Memberi Makan Goma-chan, bukankah kamu ingin melihat itu? Dan acara spesialnya adalah Ubur-Ubur Fantasi Rumu yang terbatas untuk musim panas. Itu pasti sangat indah!"
Mitsumine menunjuk pada situs web akuarium dengan mata yang berkilau. Tetapi aku penasaran apakah dia telah memperhatikan bahwa di bagian bawah laman acara Ubur-Ubur Rumu, itu tertulis bahwa acara itu dijadwalkan mulai pada hari Sabtu depan.
Melihat ini, aku mengingat kembali ketika dia berkata, "apakah ada tujuannya menanyakan ini kepada seseorang yang hampir ingin mengakhiri hidupnya?" dengan ekspresi yang gelap dan jauh, dan aku hampir tersedak.
Di mataku, Mitsumine, yang sedang berbicara di depanku, tampak agak santai. Tetapi aku penasaran apakah aku dapat begitu saja menerima ini apa adanya dan tenang-tenang saja.
Apa yang dia pikirkan dalam benaknya saat ini, berbicara tentang masa depan yang mana dia mungkin sudah tiada? Apakah dia tidak merasa takut untuk membicarakan tentang masa depan?
Saat aku menatap tajam ke arah Mitsumine, dia berbalik ke arahku dengan ekspresi bingung.
Ketika aku melihat itu, aku mematikan semua pemikiran kacauku.
Aah, itu benar. Begitulah adanya. Saat ini, semua yang harus aku pikirkan adalah cara untuk menunda bunuh dirinya Mitsumine dan membuat itu menghilang. Itu akan bagus untuk memikirkan tentang hal-hal yang sulit tepat setelah berhasilnya strategi itu.
"Ooooh, mendengar Mitsumine membicarakan tentang itu, aku jadi tertarik juga! Aku sangat penasaran dengan ubur-ubur itu!"
Jadi, dengan suara dan ekspresi yang paling jelas yang pernah kupunya seumur hidupku, aku menunjuk ke situs web 'Ubur-Ubur Fantasi Rumu' untuk menyembunyikan tanggal yang dijadwalkan dari Mitsumine.
Aku harap bahwa dengan begini, dia tidak akan memperhatikan apapun sampai pekan depan. Dan kemudian dengan begini, aku harap dia akan berakhir hidup untuk waktu yang lama.
"...Benarkah?"
"Iya. Aku benar-benar tertarik pada akuarium, seperti yang kuduga itu sangat harus untuk dikunjungi saat musim panas. Cara berpikirku terlalu dangkal."
"........ Apakah kamu yakin kalau itu tidak keterlaluan?"
"Menyedihkan!! Dengar, aku hanyalah seorang pria yang payah terhadap kehidupan laut kamu tahu?"
"Tidak, aku belum pernah mendengar hal semacam itu."
"Kita pastinya harus pergi bersama. Aku akan banyak mempelajari tentang biologis ubur-ubur sebelum itu!"
Aku baru-baru ini baru saja membeli sebuah buku gambar tentang kehidupan laut, dan aku yakin kecintaanku terhadap kehidupan laut itu tidaklah salah. Mungkin. Itu adalah harga yang kecil untuk membayar kredit dan judul yang datang dengannya untuk sekitar 1.700 yen.
"Mengapa kamu sangat bertekad untuk pergi...?"
"Ehhh? Karena aku ingin pergi berkencan dengan Mitsumine."
"Iih, berhenti bercanda!!"
Aku tidak bercanda sih, bahkan tidak sedikitpun. Itu akan lebih baik jika dia melihat itu seperti ini sebagai gantinya, dengan begitu aku bisa mengalihkan perhatiannya menjauh dari jadwal. Memikirkan ini, aku menghabiskan 10 menit membicarakan kecintaanku terhadap akuarium.
"Seperti yang sudah aku katakan, aku berpikir bahwa akuarium itu benar-benar misterius. Terutama ubur-ubur. Ubur-ubur Rumu. Ahh, aku sangat ingin pergi––."
".......Kalau begitu, mari kita pergi."
"Eh."
Mitsumine bergumam dengan suara yang kecil dan sekejap.
"Aku bilang aku akan pergi bersamamu ke akuarium."
"Sungguh?"
"Sungguh, lagipula, jika kamu membuat terlalu banyak kebisingan sambil menjelajahi akuarium, kamu akan diusir dari tempat itu."
"Aku mengerti!! Itu adalah keinginanku untuk menyaksikan ikan dengan tenang sih!"
"Aku sangat tidak percaya terhadap kata-kata itu sih..."
Mitsumine berkata seolah-olah itu adalah rasa sakit, dan mulai melihat-lihat situs web akuarium itu. Lalu, dia mengambil tangkapan layar pada gambar barang-barang di sudut suvenir dan menaruhnya di dalam sebuah folder yang dinamai 'Barang-Barang yang akan Dibeli'.
Aku penasaran apakah dia memperhatikan kalau sudut mulutnya menyeringai dan layar ponselnya terlihat dari sisi ini.
Dia belum memperhatikan, iya kan... Ada apa dengan makhluk imut ini?
"Kalau begitu Mitsumine, itu janji ya. Mari kita melakukan sumpah kelingking pada janji itu."
"A-kun, berapa umurmu?"
"Aku sudah tujuh belas tahun!"
"Kalau begitu mengapa kamu berbicara seperti kamu adalah teman yang lebih tua..."
Itu dingin. Itu sebuah tatapan di bawah nol. Tetapi aku tidak bisa menyerah karena hal yang sepele seperti itu.
Sudah pasti, tentu saja. Ini bukan hanya karena aku menginginkan jaminan beberapa hari untuk pergi mengambil permataku, aku ingin jaminan dua pekan. Aku ingin menundanya selama mungkin.
"Bahkan teman-temanku yang lebih tua berjanji dengan kelingking mereka~~"
Selagi aku berkata begitu, aku mengulurkan jari kelingkingku pada Mitsumine, dan dia menatapku dengan ekspresi yang sangat meragukan. Namun, mungkin saja itu kalah dengan tekananku, dia menarik jarinya yang ramping menjauh dari ponselnya dan dengan lembut membawa jari itu lebih dekat.
".......Nn!"
Aku memutar-mutar kelingkingku di sekitar jarinya yang tipis dengan gaya ringan. Satu-satunya suara yang tidak berguna adalah suara jangkrik yang keras yang datang dari luar ruangan, sehingga membuat punggungku tegang.
"Sumpah kelingking, Mitsumine pasti akan datang melihat Ubur-Ubur Rumu bersamaku!"
"......"
"Dan jika dia berbohong ––."
Bagaimana jika janji ini ternyata hanya bohongan? Jika iya, kalau begitu aku dan Mitsumine tidak akan pernah dapat pergi ke akuarium lagi, atau bahkan bertemu, atau mengobrol satu sama lain.
"Mitsumine akan mentraktirku sebuah bekal stik berkualitas tinggi."
Seolah-olah untuk melepaskan pemikiran jahat yang melintasi benakku, aku tersenyum dengan keseluruhan tubuhku, mencoba untuk normal.
"Bukankah itu hanya karena A-kun ingin makan bekal stik berkualitas tinggi?"
Jika janji ini ternyata hanya bohongan, aku tidak akan dapat memakan bekal stik berkualitas tinggi.
Bagaimana bisa aku berkata hal semacam itu? Mitsumine tertawa terbahak-bahak dan untuknya, aku membalas dengan nada riang, "Hehehe, kok kamu bisa tahu? Bukan yang dari toko eceran, aku ingin stik yang tepat yang seharga lebih dari 3.000 yen!"
←Sebelumnya Daftar Isi Selanjutnya→