Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [WN] - Seri 8 Bab 194 - Lintas Ninja Translation

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-seri-8-bab-194-bahasa-indonesia-di-lintas-ninja-translation
Bab 194
Kabar yang Tidak Terduga

Cewek yang mengedipkan matanya dan yang Aika lihat di depan matanya, itu tampak imut kayak binatang kecil. Secara objektif, walaupun mereka sama-sama cewek, Ichinose-san jelas membangkitkan perasaan untuk menjaganya dan membuatnya mau melindunginya. Namun, untuk saat ini, Aika tidak dapat memahaminya sampai-sampai tanpa sadar dia berpangku pada hati nuraninya. Karena Aika punya adik cewek, dia sadar kalau dia sangat peduli dengan cewek itu, jadi dia memiringkan kepalanya dengan tulus.

"Apa kamu tidak apa-apa? Ichinose-san."

"I-Iya. ...Maafkan aku..."

Sudah bukan rahasia lagi, kalau Ichinose-san itu pemalu. Tampaknya sulit buat Sasaki, yang jarang mengobrol dengannya dan punya ukuran tubuh yang berbeda jauh, untuk melanjutkan obrolan ini dengan lancar. Aika mengambil alih kelanjutannya, dan Sasaki menerima penegasan Aika dan pergi ke kelas dengan semangat tinggi. Semoga beruntung.

"E-Eum..., ...Natsukawa-san."

"Iya. Ada apa?"

Mana mungkin Aika dapat menahan perasaan yang tidak enak itu sekecil apapun dengan suara kecil dan ceroboh. Aika, masih menunjukkan sisi kepeduliannya, bertanya pada cewek di depannya. Aika memilih untuk membungkuk agar ketinggian mereka sama. Kepedulian Aika sebagai seorang kakak, pun meningkat.

"─Apa kamu tahu Sajou-kun ada di mana?"

"...Eum."

Kepeduliannya jadi netral.

Aika terdiam sambil tersenyum di wajahnya, meskipun dia tidak tahu alasannya. Dia segera mendapatkan kembali ketenangannya dan berhasil tersambung dengan pertanyaan ini. Tampaknya, cewek di depannya itu sedang menggenggam erat ponsel pintarnya dengan kedua tangannya, agak berkeringat dan melangkahkan kakinya dengan kuat, mencari seorang cowok bernama Sajou, padahal ia sedang sehat.

"...Wataru, ya? Memangnya ada apa?"

"E-Eum... ...Aku tidak dapat menemukannya..., makanya aku mengirim pesan padanya..., namun ia tidak kunjung membalasnya..."

Saat dia sedang mengatakan hal ini, cewek itu menoleh ke layar ponsel pintarnya dan kemudian melihat ke sekelilingnya. Pada saat itu, mungkin karena kurangnya kelonggaran Aika, bukan karena kepribadiannya yang pemalu, melainkan karena dia benar-benar terburu-buru.

"Bukannya ia sedang beres-beres kelas, ya?"

"A-Aku tidak melihatnya..."

"Kamu tidak melihatnya...?"

Sungguh aneh kalau cowok itu tidak tampak di ruang kelas yang tidak begitu luas itu. Cowok bernama Sajou Wataru memang punya banyak andil dalam Panitia Pelaksana Festival Budaya, jadi tidak aneh buatnya untuk berada di ruang rapat di mana Aika menghabiskan waktu, beberapa saat yang lalu. Kalau memang kenyataannya begitu, namun kenyataannya tidak.

"Apa jangan-jangan ia ada urusan di Ruang OSIS atau Komite Disiplin...?"

"Eh...?"

"Kakaknya itu Pengurus OSIS. Apa kamu tidak tahu?"

"..."

Ada cewek yang sehat dengan raut wajah bingung. Tampaknya, Mina tidak tahu kalau Wakil Ketua OSIS di SMA ini merupakan kakaknya Sajou Wataru, dan sering dibantu olehnya. Itu membuat Mina merasa sedikit lebih mendingan. Aika teringat kembali kalau posisi Wataru itu tidak normal, karena ia merupakan adik dari cewek yang luar biasa setelah sekian lama.

"Kalau Komite Disiplin itu..."

"...?"

"Ada apa dengan... ...Komite Disiplin...?"

Mata besar, bulat, dan sayu menatap Aika dengan rasa penasaran.

Senpai cewek, Shinomiya Rin, yang juga merupakan Ketua Komite Disiplin, dicirikan oleh perilakunya yang bermartabat, seperti namanya, dan menjadi objek kekaguman bagi para siswi di SMA ini. Sahabat Aika, Ashida Kei pun, tanpa terkecuali, Kei sering menatapnya dari jauh dengan mata berbinar-binar dan senyuman yang tidak karuan.

Karena beberapa alasan, Wataru sering terlibat dengan Ketua Komite Disiplin sepertinya, dan terkadang mereka makan siang bersama. Dapat dimaklumi kalau hubungan mereka itu cuma karena Rin merupakan teman dari kakaknya, tetapi terkadang ia akan kembali ke ruang kelas untuk dipuji tanpa kehadiran kakaknya. Rin juga memiringkan kepalanya.

"Mungkin... ...ia akan segera kembali."

"Eum..."

Apapun alasannya, Aika mendapat kesan kalau Wataru didorong oleh kakaknya dalam beberapa hal. Kali ini juga, ia mungkin punya urusan yang lain dalam benaknya dan sedang mengerjakannya dengan tatapan mata yang jauh. Aika menyimpulkan begitu.

"Bagaimana kalau kita kembali ke kelas? Ichinose-san."

"I-Iya..."

Panitia Pelaksana Festival Budaya telah dibubarkan, yang mesti mereka lakukan sekarang yaitu kembali ke kelas. Kalau mereka meninggalkan ruang kelas lebih jauh daripada ini, mereka mungkin akan mencolok. Melihat cewek itu dengan cemas menatap ponsel pintarnya, Aika menurunkan alis matanya dan tersenyum.

"..."

Ruang kelas pun kembali ke rutinitas normal dan siswa-siswi sedang asyik mengobrol. Aika duduk di bangku paling belakang dekat jendela dan melihat bangku kosong di depannya. Itu tidak lain tidak bukan, merupakan bangku Sajou Wataru, orang yang dicari cewek itu sebelumnya. Bangku kayu ditumpuk terbalik di atas meja dan sebuah tas berada di atasnya, jadi Aika menurunkannya dan mengaitkan tasnya ke pengait di samping mejanya.

"Sajocchi, ia tidak ikut beres-beres kelas~...!"

"Kei."

Sahabat Aika datang ke sana dengan raut wajah yang tidak puas. Dia mengenakan blazer di dalam jaket bertudung (hoodie) kuning dan meletakkan bantalan tangannya di belakang kepala, serta mulutnya cemberut saat dia berjalan. Aika merespons dengan memanggil namanya dan Kei langsung duduk di bangku Wataru.

"Aku tidak tahu buat apa kamu memanggilku, tetapi, hei. Bukannya ia mesti melewatkan seluruh jam pelajarannya?"

"Itu... ...sudah jelas."

"Padahal aku sudah mengirim pesan padanya, namun ia belum membalas pesan itu. Aku penasaran cewek mana lagi yang ia mainkan."

"Tidak, apa maksudmu, 'cewek yang ia mainkan' itu?"

"Mulai dari teman sekelasnya yang tsundere, kakaknya, senpainya, teman sekelasnya yang seperti maskot, seorang kakak yang lebih muda darinya, lalu adiknya Sasakichi yang penyayang Abang! Setelah ini apa lagi, ya? Apa seorang gyaru, ya?!"

(TL Note: Ente juga termasuk salah satunya,  Mbak, wkwk. Dan tebakan ente benar, Mbak. Tapi, kalau boleh jujur, Mimin sudah agak bosan dengan penambahan heroin lagi seiring berjalannya cerita ini, tetapi kita lihat saja, Authornya mau buat ceritanya kayak apa.)

"Daftar macam apa itu..., pakai kakaknya dimasukkan segala... ...dan memangnya siapa teman sekelasnya yang tsundere itu, hah?!"

"Ihihi, maaf, maaf!"

"Astaga...!"

Sambil mengeluh soal Kei yang dengan cepat menilainya, Aika merasa terjebak (nge-stuck) dalam bagian tertentu dari obrolan itu. Sama kayak cewek yang tadi mencari Wataru, Kei juga tidak dapat balasan dari pesan yang dikirim olehnya.

"Sudah berapa kali kamu mencoba mengiriminya pesan hari ini?"

"Eum, aku sudah sekali. Aichi sendiri bagaimana?"

"Baru mau mulai sekarang..."

"Aku sih tidak tahu bagaimana kalau Aichi yang melakukan itu..., Aku akan sarankan untuk ditaruh di grup perpesanan saja, kalau ini yang terjadi!"

Aika menyalakan ponsel pintarnya dan membuka layar pesan pribadinya dengan Wataru, yang jarang dia buka. Terakhir kali mereka berdua berkirim pesan itu saat malam sebelum Festival Budaya. Setelah berpisah dalam perjalanan pulang, mereka mengobrol sedikit soal apa yang akan mereka lakukan bersama hari ini dan ditutup dengan saling mengucapkan "selamat tidur", meskipun itu sedikit lebih awal untuk tidur.

[Di mana kamu sekarang? Kita akan segera bubar.]

Dia mengirim pesan itu. Lalu menunggu selama lima detik. Tidak ditandai dengan centang dua biru, sebagai tanda sudah dibaca.

Saat Aika terus memperhatikan layar ponsel pintarnya, Kei mengirim pesan ke grup kelas.

[Sajocchi melewatkan acara bersih-bersih kelas. Sudah saatnya pembubaran.]

[Ah, pesta pembubaran, ya...?]

[Cih! Sekarang sudah saatnya pesta pembubaran, ya! Jangan beri tahu Ōtsuki-chan, oke!]

[I-Ibu, hei..., kamu tidak sopan sekali, sih.]

[Cuma Sajou saja yang diskors saat karaoke.]

[Kei +3, ya?]

Seakan-akan untuk menutupi pesan Kei, siswa-siswi lain di kelas mereka melampiaskan kebencian mereka pada Wataru. Tampaknya kesalahan Wataru karena ia tidak ikut serta dalam kegiatan beres-beres kelas lebih dari yang Kei duga. Malahan, pernyataan pertama Kei-lah yang paling ampuh.

"...Masih belum ada balasan, ia masih belum membalasnya."

"Aku penasaran apa yang ia lakukan..."

Pesan di layar obrolan pribadi Aika masih centang satu. Kei tampaknya juga sama. Seperti yang mereka duga, mereka agak khawatir kalau ia mungkin terlibat dalam suatu masalah, jadi mereka berdua saling memandang.

"Aku akan meneleponnya, kalau begitu."

"Iya, silakan."

"Eum..."

Aika, yang belum pernah menelepon Wataru langsung, mencari simbol panggilan di layar ponsel pintarnya. Lalu dia akhirnya menemukannya dan layar beralih ke layar panggilan masuk, dia meletakkan ponsel pintarnya ke telinganya dan menunggu Wataru menjawab. Memang benar kalau Aika khawatir, tetapi Aika mendapati bahwa jantungnya berdetak lebih cepat pada percobaan pertamanya.

"...Eum."

"Masih belum diangkat?"

"Eum, mungkin sebentar lagi─."

'Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah menghubungi beberapa saat lagi!'

""...!""

Sepuluh detik setelah panggilan tersebut. Tiba-tiba, suara yang keras menggema di seluruh ruang kelas, seakan-akan menghilangkan keheningan di sekitarnya. Kei dan Aika sama-sama menoleh untuk melihat ke sumber suara keras itu, dan ada seorang siswi yang mengenakan dasi dengan warna yang menunjukkan kalau dia kelas dua belas, berlari masuk dari belakang kelas itu.

"Hei, hei, apa benar ini Kelas X-C? Kelas X-C, bukan?"

"I-Iya, itu benar."

Senpai cewek berambut hitam bergelombang bertanya. Nada suaranya dan sikapnya tidak menunjukkan kesan kalau dia seorang siswi yang serius. Kunjungan yang tiba-tiba itu menyebabkan kegaduhan lain di dalam kelas. Tentu saja, Aika dan Kei juga saling memandang lagi.

Cewek yang khas, kayaknya juga merupakan calon cewek untuk dipermainkan Wataru, tidak memperhatikan sekelilingnya dan mencari sesuatu di belakang ruang kelas.

"Begini, di mana ya, bangkunya Adik-kun, maksudku Sajou-kun?"

"...Eh?"

"Hah?"

Tiba-tiba, nama Wataru keluar dari mulut orang yang merupakan sumber kegaduhan, menyebabkan Aika dan Kei mengeluarkan suara tercengang. Senpai cewek berambut hitam bergelombang itu diberi tahu oleh seorang siswa di dekatnya di mana bangku Wataru, dan dia mengalihkan perhatiannya ke tempat Aika dan Kei sedang duduk.

"Eh... ...eum?"

"Ah, jadi di sini ya."

"Iya, kok kamu duduk di sini?"

"Iya. ...Ah, sebentar!"

Kei bangkit dari bangku Wataru untuk memberi ruang untuk senpai itu. Senpai berambut hitam bergelombang itu pindah ke samping bangku, dia mengambil tas Wataru tanpa mengucapkan sepatah katapun dan mencoba membawanya pergi. Seperti yang diduga, dan tanpa perlu bertanya, jadi mereka berdua memanggilnya.

"Ada apa? Aku sedang buru-buru."

"Tung-Tunggu, eum, apa...?"

"Ia akan segera pergi ke rumah sakit. Ia tidak akan kembali ke kelas hari ini."

"Eh...?"

"Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku sedang buru-buru! Terima kasih!"

"Iya...!"

Sebelum mereka sempat menanyakan lebih detail, senpai berambut hitam bergelombang itu pergi dengan nada ceria. Sesaat kemudian, Aika dan Kei, merentangkan kedua tangan mereka, dan berkeliaran di udara tanpa tujuan untuk dicapai. Alasan ketidakhadiran Wataru, yang dinyatakan dengan cara yang tidak jelas itu, menyebabkan seisi ruang kelas menjadi hening.

"Eh... ...Sajou, apa ia pingsan lagi?"

Beberapa cowok bergumam. Ini merupakan awal dari kehebohan lebih lanjut yang menyelimuti ruang kelas ini. Tidak sedikit suara keprihatinan pada fakta bahwa seorang senpai cewek rela datang jauh-jauh demi mengambil barang bawaan Wataru. Di sudut ruangan yang tidak ada hubungannya dengan Wataru, tampaknya ada banyak spekulasi tidak terucapkan yang bermunculan.

"..."

"..."

Diberi tahu di depan mereka, Aika dan Kei terdiam di tempat, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di dekat jendela di seberang ruang kelas, cewek lain yang tadinya sehat juga sedang dalam keadaan yang sama, dan saat ini wajahnya jadi pucat.

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Author Note:

[Berita]:

Karya ini sudah diputuskan untuk dianimasikan (dijadikan anime).

Silakan lihat laporan aktivitas di sini untuk informasi lebih lanjut. (Laporan Aktivitas 14)

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Translator Note:

Setelah hiatus cukup lama, yaitu selama 2 bulan, akhirnya author dari WN "Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha", Okemaru melanjutkan seri ini, dan membawa kabar gembira. Kabar tersebut tidak lain tidak bukan adalah bahwa seri WN ini akan dijadikan anime.

Sebelum bicara lebih lanjut mengenai informasi adaptasi animenya, kami jelaskan secara singkat proses WN ini, sampai menjadi anime. Jadi serial WN mulai dikerjakan/diterbitkan oleh Okemaru di situs web Shōsetsuka ni Narō pada 7 Desember 2018 dan masih berjalan sampai sekarang. Kemudian diadaptasi menjadi novel ringan, dengan jilid pertama terbit pada 1 Juni 2020, dengan ilustrator Saba Mizore, dan penerbit Hobby Japan, saat ini telah terbit sebanyak 7 jilid. Lalu, pada 26 Maret 2021, jilid 1 manga, yang diadaptasi dari novel ringannya terbit. Dilukis oleh Yoshikita Popuri dan diterbitkan oleh Kadokawa, saat ini sudah terbit sebanyak 2 jilid.

Finally, pada Jum'at 18 Oktober 2022, malam kemarin, diumumkan kalau seri WN "Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha" akan diadaptasi menjadi anime, melalui perilisan PV Trailer di kanal YouTube "Pony Canyon". Anime ini akan digarap oleh Studio Gokumi dan AXziS dan dijadwalkan untuk tayang pada 2023 mendatang. Kazuomi Koga dipercaya sebagai sutradara untuk serial anime ini, sedangkan Michiko Yokote dipercaya sebagai penulisnya. Selain itu, sudah diumumkan beberapa seiyuu atau pengisi suara yang akan menyulihsuarakan karakter pada anime ini di antaranya:

• Sajou Wataru akan disulihsuarakan oleh Naoya Miyase (Futsal Boys!).

• Natsukawa Aika akan disulihsuarakan oleh Akiho Suzumoto (Chidori RSC; Vov@ger ONA).

• Ashida Kei akan disulihsuarakan oleh Yumiri Hanamori (Kaguya-sama: Love is War; Tantei wa Mou Shindeiru).

• Sajou Kaede akan disulihsuarakan oleh Mikako Komatsu (Nisekoi; Oregairu).

• Shinomiya Rin akan disulihsuarakan oleh Kaori Ishihara (Higehiro; Sword Art Online: Alicization).

Postingan ini akan kami tutup dengan teaser poster dari anime ini. Jangan lupa untuk ikuti terus kelanjutan dari Web Novel ini, sampai jumpa.

Teaser-Poster-Anime-Yumemiru

Follow Channel WhatsApp Resmi  Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

Baca juga dalam bahasa lain:

Bahasa Inggris / English

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

←Sebelumnya           Daftar Isi          Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama