OreShira [WN] - Seri 1 Bab 1.5 - Lintas Ninja Translation

 

OreShira-1.5

Bab 1.5
Ia Cuma Seseorang di Tempat Kerja Paruh Waktuku

(TL Note: Ini dari sudut pandang FMC, Saito Rena, akan dipisahkan dengan sudut pandang MC, dengan penambahan .5 sebagai pembeda)

[Hiiragi-san, tolong dengarkan aku!]

[Ada apa ya?]

Ketika aku hendak ingin pulang setelah bekerja paruh waktu, Tanaka-kun bicara padaku.

Akhir-akhir ini, ia sudah sering mengobrol denganku. Malahan, ini sudah menjadi rutinitas buatku untuk mengobrol dengannya pada akhir sifku.

Ia mengobrol denganku karena satu alasan: nasihat hubungan. Aku telah memberinya nasihat dari waktu ke waktu, dan sebelum aku menyadarinya, aku dan ia berada dalam hubungan saling berkonsultasi.

Aku bukannya merasa tidak puas dengan hubungan ini sendiri. Aku menikmati mendengarkannya, dan aku bersedia membantuku.

Cuma ada satu masalah saja. Yaitu... Akulah orang ia sukai. Apa yang kamu bicarakan? Kamu mungkin berpikir begitu. Tetapi itu memang aku, lebih tepatnya, itu aku yang di sekolah.

Aku menyamar di tempat kerja paruh waktuku karena suatu alasan, jadi ia mungkin tidak menyadari kalau akulah orang yang ia sukai dan ia sering tanyakan. Aku punya nama yang berbeda.

(TL Note: Hiiragi=kerja, Saito=sekolah.)

[Sebenarnya, kami jalan-jalan buat jajan kue kemarin.]

[Eh, benarkah?]

Aku berusaha untuk setenang mungkin, tetapi tentu saja aku tahu kalau ia jalan-jalan untuk jajan kue. Ia pergi bersamaku.

[Dan dia sangat imut saat dia memakan kue. Dia tampak sangat... gembira. Dan senyuman lembutnya membuatku tidak bisa berhenti menatapnya.]

[I-Imut...]

Tanaka-kun tertawa dan berbicara sambil tersenyum bahagia. Mouu, bagaimana aku bilangnya ya? Tolong beri aku waktu istirahat...

Kalau ia terus-terusan menyebutku imut, aku pun akan gugup, dan kalau ia memang sebahagia ini, aku tidak merasa bersalah soal itu.

Tetap saja, aku tidak sadar kalau aku tersenyum sebanyak itu... aku agak merasa malu karena ia telah melihat senyuman lebarku. Aku merasa kalau wajahku memanas. Mengambil napas dan mengeluarkan semuanya.

Tetapi, aku tidak benar-benar tahu apa yang terjadi... aku tidak keberatan memberinya nasihat, tetapi ini benar-benar buruk buat hatiku. Mengeluh di dalam hatiku, aku mengingat pertemuan pertama dengannya.

♦♦♦

–––Aku butuh uang.

Bukannya keluargaku miskin. Faktanya, ini lebih dari persoalan harta. Aku punya uang yang aku butuhkan setiap bulan, mungkin lebih kalau aku memintanya.

Aku cuma tidak mau menyentuh uang yang orang itu berikan padaku. Aku tidak mau berada pada situasi di mana aku bergantung pada seseorang yang merupakan orang tua dan manusia yang buruk.

Tentu saja, kamu dapat bilang kalau ini merupakan perlawanan seorang anak, dan itu memang tidak salah. Tetap saja, aku tidak mau bergantung pada bapak itu, aku tidak pernah bisa memaafkannya.

Kalau aku tidak menggunakan uang yang aku dapat dari orang itu, maka aku harus mencari uang sendiri.

Namun, pekerjaan paruh waktu dilarang oleh sekolah. Aku dengar itu dibolehkan tergantung dengan keadaan keluarga, tetapi itu membutuhkan izin dari orang tua. Aku tidak mau meminta, jadi aku memutuskan untuk menyamar dan diam-diam bekerja paruh waktu sehingga aku tidak akan ketahuan.

Beruntungnya, aku cukup percaya diri dengan kemampuan meriasku, telah diajarkan oleh ibuku. Sangat mudah untuk membuat wajahku tampak polos, jadi itu akan tampak berbeda wajahku yang biasanya.

Dan cuma untuk berjaga-jaga, aku juga mengubah nama keluargaku ke nama muda ibuku, Hiiragi. ... Aku rasa aku mungkin secara tidak sadar ingin menjaga hubunganku dengan ibuku.

Pak Manajer mempertanyakanku pada awalnya karena aku keluar dari jalanku dan meminta beliau mengganti tanda namaku, tetapi ketika aku menjelaskan pada beliau kalau ini soal masalah keluarga, beliau tidak menggali masalahnya lebih jauh lagi. Mungkin ia mengira kalau orang tuaku bercerai atau semacamnya.

Kalau aku mengganti nama keluargaku cuma pada saat aku bekerja paruh waktu, dan berdandan dengan rapi sehingga tidak mencolok, aku tidak akan dikenali meskipun aku bertemu dengan seseorang dari sekolahku.

Aku mengambil segala tindakan pencegahan dan mulai bekerja, dan beruntungnya, bahkan setahun kemudian dari saat ini, aku terus melanjutkannya tanpa ketahuan siapapun.

Pak Manajer sangat baik, pegawai yang lain juga baik, dan ini tempat yang sangat nyaman untuk bekerja. Aku akan mampu mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.

Suatu hari, aku berpikir kalau aku akan terus bekerja seperti ini sampai aku lulus, secara diam-diam, jadi tidak ada seorangpun yang tahu soal itu.

Aku bertemu dengan orang baru di tempat kerja paruh waktuku.

[Ini Minato Tanaka, ia akan bergabung bersama kita mulai hari ini. Mari kita lakukan yang terbaik.]

[Em, senang bertemu dengan kalian.]

Diperkenalkan oleh Pak Manajer, dia menundukkan kepalanya, terdengar agak tegang.

Ia itu orang yang punya rambut yang rapi dan tampilan yang bersih. Ia sangat mudah untuk diajak bicara dan punya suasana yang lembut, memberikan kalau ia bisa sangat populer.

[Aku penasaran siapa yang mesti bertanggung jawab dalam mengajari Tanaka-kun... Ah, kalau begitu, bisakah aku meminta Hiiragi-san? Kamu sepantaran, dan seharusnya akan mudah untuk diajak bicara.]

[...Saya mengerti.]

Pak Manajer melihat-lihat dan memilihku untuk membimbing Tanaka-kun.

Aku tidak mau terlibat dengan orang-orang yang sepantaran denganku, tetapi kalau Pak Manajer memilihku, aku tidak bisa menolak.

[Halo, aku Hiiragi Rena. Senang bertemu denganmu.]

Aku tidak mau terlibat, perasaan itu keluar dariku, dan suaraku akhirnya terdengar dingin. Aku selalu bekerja paruh waktu untuk menghasilkan uang. Aku tidak mau akrab dengan mereka terlalu jauh, sehingga tidak akan ada masalah.

[Senang bisa bertemu denganmu juga.]

Ia juga membalasku dengan kaku.

[...Kalau begitu, mari kita mulai dengan bagaimana cara kita melayani pelanggan––.]

Sekarang aku telah dipercaya untuk membimbingnya, aku tidak punya pilihan lain selain melakukannya dengan baik. Aku menjelaskan tugasnya, berusaha untuk membuatnya semudah mungkin untuk dimengerti.


                                 Daftar Isi               Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama