Tomodachi no Imouto ga Ore ni Dake Uzai [Light Novel] - Jilid 1 Interlud 2 - Lintas Ninja Translation

 [Peringatan 15+ Ke Atas!]

baca-imouza-jilid-1-intelud-2-bahasa-indonesia-di-Lintas-Ninja-Translation

Interlud 2
Perasaan Iroha

Aku benci saat keadaan terlalu sepi. Aku lebih benci lagi saat suasana sangat hening.

Aku menyukai suara air pancuran yang mengalir di atas kepalaku. Sangat menenangkan, bagaikan air yang mengalir dari jas hujan.

Tubuh terbukaku terpantul di cermin. Itu hampir simetris sempurna. Aku diberkati dengan kecantikan alami, ciri khasku cukup menonjol buat menarik perhatian seluruh cowok. Tentu saja, ini semua secara objektif.

Aku juga menyukai penampilan wajahku. Mataku punya bentuk yang bagus, hidungku mancung, dan bibirku montok. Kalau ada yang bilang kalau aku tampak kayak boneka buatan tangan, kalian tidak akan mendengar cewek ini protes! Dan itu semua tanpa mekap. Aku tidak akan terkejut kalau aku masuk dalam 10 besar cewek tercantik di seluruh Jepang.

Bayangkan kalau aku benar-benar berpikiran kayak gitu, hah!

Paling tidak, aku ini imut, dan Abang juga tampan. Orang tuaku mestinya orang yang istimewa buat melahirkan sepasang anak yang begitu tampan dan cantik, tetapi mereka berusaha menjauhkan kami dari segala sesuatu yang berhubungan dengan televisi atau ketenaran. Membuatku berpikir kalau mereka pasti pernah masuk ke dunia tersebut di masa lalu dan mengalami masa-masa sulit.

Jangan tertawa, tetapi aku sebenarnya cukup tanggap dan jago menangkap hal-hal kayak gitu! Makanya aku sangat jago dalam memerankan piaraan guru-guru di sekolah dan di depan orang tuaku. Aku segera mengetahui kalau aku cuma dapat jadi diriku yang sebenarnya di sekitar Aki-senpai. Aku tidak perlu repot-repot membaca suasananya. Aku dapat mengganggu Aki-senpai sesuka hatiku.

Aku mulai mengambil keuntungan dari kenyamanan itu, dan aku merasa sangat buruk karenanya.

Namun, itu memang kesalahan Aki-senpai.

Sejak awal masuk SD, aku biasa menonton anime secara diam-diam di ponsel pintarku. Karena aku tidak diizinkan menonton televisi, aku selalu mengarang kisah dan memerankannya sendiri, mencoba berbagai macam suara yang berbeda. Aku ingat, aku merasakan kegembiraan yang luar biasa saat menyadari kalau aku semakin jago dalam menirukan suara-suara itu.

Aku memang mau jadi seorang penyulih suara profesional, tetapi aku menahan diri, karena aku tahu kalau Ibu akan menentangnya. Tetapi kemudian, Aki-senpai mengulurkan tangannya padaku.

"Tidak usah khawatir soal apa yang orang lain pikirkan. Bodoh sekali kalau kamu membuang satu cita-cita dalam kehidupanmu yang singkat ini demi orang lain."

Aki-senpai menunjukkan padaku kalau dunia ini penuh dengan kemungkinan.

Aku menyukai Aki-senpai sejak saat itu.

Aki-senpai merupakan orang pertama yang tidak perlu aku waspadai. Kalau Aki-senpai menganggapku menyebalkan, maka itulah hukumannya karena tidak menyadari betapa aku menyukainya. Itulah alasan payah yang aku bilang pada diriku sendiri, sih.

Aku jadi ingat. Kali ini, Aki-senpai bersikap menyebalkan.

Aki-senpai mengajakku buat pergi berbelanja dengannya. Aku sangat yakin kalau itu merupakan kencan! Tetapi lalu Aki-senpai muncul dan bilang kalau ia mau mengajak yang lainnya juga!

Aku mungkin mestinya tidak mengharapkan yang lebih baik dari Aki-senpai. Aku benci betapa bodohnya ajakan Aki-senpai membuatku sangat bersemangat. Aku bahkan mandi pagi ini, padahal biasanya aku baru mandi di malam hari!

Aku tahu kalau aku mesti waspada, buat jaga-jaga. Aku tahu kalau Abang dan Ibu Sumire-chan akan menolak ajakan Aki-senpai. Abang, karena Abang kira kalau Abang itu sok pintar, dan Ibu Sumire-chan karena beliau sudah mesti menjaga siswa-siswi beliau selama sepekan, dan tidak mau menemani mereka di akhir pekan. Mereka memang akan menolak, tetapi Ibu Sumire-chan tidak mau.

Saingan terkuatku. Orang yang menjalin hubungan palsu dengan Aki-senpai. Cewek itu lebih tua dariku. Cewek itu berada di kelasnya Aki-senpai. Cewek itu bukan cuma adik temannya Aki-senpai. Cewek itu bahkan lebih dekat dengan Aki-senpai ketimbang itu.

Sejak awal, cewek itu sudah berada dalam posisi yang jauh lebih bagus ketimbang aku! Sebut saja itu intuisi cewek-cewek, tetapi aku tahu kalau cewek itu akan menerima ajakan itu. Aku sudah tahu kalau Mashiro-senpai juga menyukai Aki-senpai.

Lebih buruk lagi, Mashiro-senpai itu sangat imut! Aku dapat mandi berjam-jam, menghabiskan waktu lama buat menata rambutku, dan bahkan memakai parfum termahal di dunia, dan aku masih belum tentu dapat mengalahkan Mashiro-senpai.

Aku mesti waspada hari ini.

Sebagai tetangga baru di lantai kami, aku menyambut Mashiro-senpai. Tetapi ada yang berbeda dari Aki-senpai. Aki-senpai tidak lagi jadi fokus dari sifat menyebalkanku. Hari ini, aku menyimpan segalanya buat Mashiro-senpai.

"Aku tidak akan membiarkanmu merebut Aki-senpai dariku!"

Catatan Admin:

• Sesuai janji Mimin, bab-bab ini saja yang akan kami update di blog pekan ini, mengingat ini yang akan diadaptasi di Episode 3 animenya menurut Mimin. Sampai jumpa lagi pekan depan di blog, atau membaca lanjutannya di Rewards Trakteer buat yang mau.

Follow Channel WhatsApp Resmi Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

←Sebelumnya           Daftar Isi          Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama