InterludCuma Obrolan Sehari-Hari
─Ayolah, bisakah kamu tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu?
─Iya, seriusan deh. Siapa sih yang mau perilaku yang terlalu berlebihan dan penuh gairah kayak gitu sekarang ini?
─Kalian benar. Mereka sebaiknya cuma membatasinya di dalam Pengurus OSIS.
─Aku harap mereka tidak melibatkan orang lain. Kan kita juga tidak terlalu peduli.
─Dan bukannya mencampurkan kehidupan umum dan pribadi terlalu ekstrem? Siaran itu cuma mereka yang mau membicarakan diri mereka sendiri.
─Mungkin Tuan Tetap Kaku mau merasakan kehidupan sekolah menengah yang penuh semangat atau semacamnya. Siapa tahu?
─Jadi, apa yang mesti kita lakukan? Apa kita mesti menentang hal ini?
─Itu akan membuat kita tampak tidak serius...
─Kalau begitu bagaimana kalau kita biarkan kosong? Bukannya itu berarti 'Aku tidak tertarik'?
─Ah, itu ide yang bagus. Iya, biarkan orang-orang yang peduli ikut serta kalau mereka mau.
─Iya, aku juga setuju dengan itu. Tetapi tahu tidak, yang lebih menarik dari itu? Yang terjadi kemarin─
♦
─...Jadi, Otsuki-san, kayaknya orang tuanya dipanggil dan diomeli, bukan?
─Iya, itu terlalu berlebihan. Bagaimanapun, melibatkan orang luar dalam hal ini merupakan hal yang dilarang.
─Seorang anggota Komite Sekolah mengeluh, bukan? Katanya band itu pengaruh buruk atau semacamnya.
─Dan sekarang Ketua OSIS akan dipaksa mundur, hahaha, itu lucu sekali!
─Mereka itu bodoh. Pengurus OSIS selalu jadi masalah karena mereka terlalu banyak campur tangan.
─Aku dengar Ketua OSIS sebelumnya cuma diizinkan karena orang tuanya itu politisi atau semacamnya.
─Iya, dan sekarang mereka mulai menargetkan kita...
─Aku... ...mulai merasa tidak cocok dengan Pengurus OSIS.
─Ah, aku juga...
─Kalau begitu apa kita mesti berhenti? Lagipula, kehadiran kita tidak terlalu berpengaruh.
─Iya, mari kita lakukan itu. Jujur saja, aku sudah memaksa diriku buat menahan situasi yang mengganggu ini.
─Dan tahu apa? Cowok itu benar-benar mengganggu! Cuma karena aku baik padanya, ia mulai bertingkah seakan-akan ia yang punya tempat ini.
─Cowok itu pasti salah paham dan merasa kalau ia bekerja keras, cita-citanya akan terwujud atau semacamnya.
─Hahaha, bahkan anak-anak SD sekarang tidak bilang hal kayak gitu!
♦
─Tunggu, kamu seriusan mau bergabung dengan ekskul aneh itu?!
─I-Iya, kayaknya menarik...
─Jangan bohong, kamu punya motif tersembunyi, bukan? Cewek itu sangat cantik, dan anunya luar biasa. Bukannya kamu berpikir, 'Kalau beruntung, mungkin dia akan membiarkanku menyentuhnya sekali'?
─Kalau begitu, aku juga mau ikut! Tetapi dia tampak tidak stabil secara mental, jadi aku tidak benar-benar mau terlibat.
─Dan tahu tidak? Cewek itu pasti merasa, 'Aku sangat imut!' Itu masalahnya.
─Cewek itu punya keinginan yang kuat buat mendapat perhatian. Kalau tidak, dia tidak akan memperlihatkan dirinya kayak gitu.
─Pada akhirnya, menurutku itu buat catatan sekolahnya atau uangnya. Kalau tidak, mengapa dia mau melakukan hal yang merepotkan?
─Jadi, begitulah... ...Iya, aku rasa begitu...
─Benar begitu bukan? Jauhi orang-orang aneh kayak gitu, atau kehidupanmu akan hancur.
─Tetapi menontonnya asyik, bukan? Kayak YuuTuber-YuuTuber yang menyebalkan.
─Mungkin sebaiknya aku berlangganan kanalnya cewek ini. Buat buang-buang waktu saja.
─Tetapi bakal lucu banget kalau dia kebablasan dan dikeluarkan. Siaran langsung saja sudah kelewatan, bukan?
─Kalau cewek ini mau melakukannya, dia mesti mati-matian dan buat sesuatu yang lebih gila buat dapatkan lebih banyak penonton. Hal-hal setengah-setengah kayak gini payah.
◆
─Sungguh menyebalkan.
─Cuma mau menonjol, betapa payahnya.
─Aku benci orang-orang yang cuma memikirkan diri mereka sendiri.
─Aku harap mereka gagal.
─Aku tidak paham apa yang orang-orang pintar pikirkan.
─Sikap sok suci?
─Sikap mereka yang bilang 'Kamu mesti bekerja keras' membuatku kesal.
─Siapa peduli dengan mereka sih?
─Dasar Pecundang!
─Kebaikan yang dipaksakan itu paling menyebalkan.
─Laporan: Upaya Penyendiri-kun buat naik pangkat sosial gagal.
─Apa yang mereka lakukan itu payah.
─Pengurus OSIS itu sih tidak terlalu bagus sih.
─Pikirkan posisi kalian.
─Kalau kalian terlalu jauh, kalian bakal menyesal di masa mendatang.
─Bacalah situasi, seriusan deh.
─Mari kita laporkan ke bapak-ibu guru saja.
─Berhenti bercanda dan belajar!
─Yang paling lucu itu saat orang-orang yang tidak relevan jadi kesal.
─Siapa peduli sih.
─Orang-orang tidak kompeten yang berusaha tampak pintar.
─Wajar saja usaha kalian tidak dihargai.
─Keseriusan mereka sungguh memalukan.
─Ide-ide yang begitu umum.
─Apa kalian pernah memikirkan bagaimana perasaan orang lain?
─Rasa puas yang mereka punya itu menyebalkan.
─Ini kayak sekte...
─...Menjijikkan.
─Itu cuma pendekatan yang buruk. Pikirkanlah lebih dalam.
─Makanya mereka itu anak-anak populer.
─Mereka mestinya menggunakan tenaga itu buat hal lain.
─Jujur saja, aku lega mereka sudah pergi.
─Satu pukulan saja sudah cukup buat membuat mereka diam, hahaha.
─Payah.
─Sungguh menyedihkan buat ditonton, sangat memalukan.
─Kasihan deh.
─Sebaiknya ada yang memberi mereka pelajaran, sungguh menyedihkan.
─Mereka kelihatannya bodoh.
─Pikiran mereka terlalu dangkal buat diperhatikan.
─S*alan.
─Cuma karena kalian benar, itu bukan berarti kamu dapat melakukan apapun yang kamu mau.
─Apapun buat menghilangkan kelas! Itu memang mustahil, tetapi tetap saja!
─Riwayat kelam yang memalukan.
─Kalian mesti memikirkan masa depan kalian.
─Kalian cuma mau dipuja-puja, bukan?
─Kalian benar-benar kayak anak kecil!
─Jangan salah paham soal makna kebebasan.
─Sungguh menjengkelkan saat mereka merusak reputasi kita kayak gini.
─Bagaimanapun, bagaimana aku mesti bilangnya ya...
Catatan Admin: Stay safe, gaes, saling jaga dan jangan terprovokasi! [Ini bukan soal novel, tapi!]
Support kami: https://trakteer.id/lintasninja/
Follow Channel WhatsApp Resmi Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F
Baca juga:
• ImoUza Light Novel Jilid 1-5 Bahasa Indonesia
Baca juga dalam bahasa lain:
• Bahasa Inggris / English
Tags:
RabuDame