Genjitsu de Rabukome Dekinai to Dare ga Kimeta? [LN] - Jilid 2 Ekstra 2 - Lintas Ninja Translation

Baca-Rabudame-LN-Jilid-2-Ekstra-2-Bahasa-Indonesia-di-Lintas-Ninja-Translation

Ekstra 2
Asalkan Kamu Terus Kalah, Kamu Tidak Akan Kalah

—Aku selalu membenci diriku sendiri.

Aku tidak terlalu disukai, dan wajahku tidak istimewa. Aku tidak pintar, aku kikuk, dan aku mulai menangis pada ketidaknyamanan sekecil apapun. Aku benar-benar tidak berguna dalam segala hal, payah, dan yang terpenting, aku tidak pantang menyerah, membuatku jadi seorang pecundang yang paling buruk.

Aku tahu itu sejak aku masih kecil. Aku selalu sadar kalau aku menyebalkan. Jadi, asalkan aku cuma punya satu tempat yang akan menerimaku apa adanya, itu sudah cukup. Aku tidak membutuhkan yang lain.

Tetapi saat aku menyadari kalau satu tempat itu berada di luar jangkauanku ─ aku tidak bisa menerimanya.

Aku selalu mau mendapatkannya kembali, jadi aku telah mencoba yang terbaik. Karena aku sangat kacau, aku mencoba meniru mereka yang melakukannya dengan baik, tetapi aku tidak dapat melakukannya, dan aku gagal.

Tidak peduli berapa kali aku berusaha, aku terus gagal, dan bahkan saat segala sesuatunya berjalan dengan lancar, hal itu tidak bertahan lama. Tetapi aku tidak boleh menyerah. Bahkan saat aku berpikir kalau aku mungkin salah, aku tidak dapat berhenti. Rasanya kayak mengakui kegagalan berarti semuanya sia-sia, dan aku tidak dapat menerimanya, jadi aku terus mengulangi kesalahan yang sama.

Aku selalu, selalu, merupakan seorang pecundang.

"─Begini, aku selalu membenci diriku sendiri." "..."

─Aku menghentikan Eiji setelah ekskulnya.

Aku mulai berbicara dengannya kayak biasanya, tanpa menahan diri. Eiji membuat tubuhnya yang besar tampak kecil, wajahnya penuh dengan rasa sakit saat ia menatapku.

Jujur saja, Eiji selalu terlalu serius dengan orang lain. Makanya kamu berakhir dengan gangguan kayak aku terbawa, Dasar Bodoh. Oke, jadi... jujur saja, jujur saja.

Kalau aku cuma bilang apa yang aku pikirkan, itu akan baik-baik saja.

"Kayak, aku bodoh, menyedihkan, aku berasal dari daerah, dan terkadang dialekku keluar... ...tidak ada satu pun hal yang bagus dari diriku." "Ayumi..."

"Jadi, menurutku orang kayak aku tidak akan cocok di mana saja. Aku pikir cuma orang sekeras dirimu yang dapat menerima diriku." Dan kalau aku berpikir kalau semua orang itu musuhku, tentu saja, tidak akan ada yang mau menerimaku di mana pun. Aku kayak orang yang bodoh.

"Tetapi... ...ada orang yang bahkan lebih bodoh dariku." "..."

"Ia benar-benar menjijikkan, bilang apa saja yang dia mau soal orang-orang yang rusak ataupun lemah, dan jujur saja, ia kurang dalam banyak hal." Aku rasa ia mungkin dapat belajar sedikit, tetapi wajahnya bahkan lebih jelek ketimbang wajahku, dan sikapnya menyebalkan. Kalimat-kalimat payah yang ia lontarkan dengan nada serius itu sangat menjijikkan. Dan lalu ia berbicara soal 'menangkap' orang, kayak pahlawan atau semacamnya... ...ia pikir ia itu siapa? Dalam hal jadi seorang cowok, Eiji seratus kali lebih baik. Tetapi.

"Tetapi... ...ia bilang kalau sungguh luar biasa bagaimana aku tidak pernah menyerah." ─Kalau aku sangat mengagumkan.

Itu merupakan kata-kata penyemangat pertama yang pernah aku terima.

─Makanya, aku...

"Makanya... ...Aku rasa aku akan memberikan yang terbaik, dengan caraku sendiri. Itu saja."

Aku mengangkat wajahku dan menatap lurus ke arah Eiji. Aku bilang begitu padanya.

"...Ah." Eiji tampak lega, entah bagaimana puas.

"Oke. Lakukanlah yang terbaik, Ayumi." Dan entah mengapa, ia tersenyum dengan agak sedih. ─.

Euh, ini semakin memalukan... ...S*alan Senpai itu! Aku merasa ia yang membuatku semakin bodoh! Aku melambaikan wajahku dengan gelisah, lalu buru-buru mengganti topik obrolan.

"Jadi, apa yang kamu lakukan selama Festival Obon?" "Iya, aku akan pergi. Ah, bilang pada Tante aku mau makan kinako ohagi!"

(TL Note: きなこおはぎ = kinako ohagi. Ohagi, juga dikenal sebagai botamochi, merupakan makanan manis tradisional Jepang (wagashi) yang terbuat dari beras ketan (ketan), isian tsubuan (pasta kacang merah manis), dan ditaburi kinako (tepung kacang kedelai) atau kurogoma (wijen hitam). Pepatah Tana kara botamochi (棚からぼたもち), secara harfiah berarti "botamochi yang jatuh dari rak", yang berarti "menerima rejeki nomplok", "rejeki nomplok".)

"Iyuh, mustahil. Aku benci itu." Sambil menjulurkan lidahku, aku berbalik dan mulai berjalan.

Tidak peduli berapa kali aku gagal, tidak peduli berapa kali aku kalah. Asalkan aku tidak menyerah, itu tidak akan jadi sebuah kekalahan. Jadi aku sama sekali tidak akan kalah. Itulah... ...rupanya, cara jituku buat menang.

*

Saat aku memikirkan semua ini, aku melihat sesosok tubuh yang mendekat dari depan.

"...Mei?"

"Ah, Ayumi? Kebetulan sekali kita dapat ketemuan di sini."

Mei tersenyum dengan wajah yang seribu kali lebih imut dariku dan melambaikan tangannya dengan lembut.

"Apa kamu sedang berbicara dengan Tokiwa? Maaf, apa aku menyela sesuatu?"

"Ah, hmm..., ...sudah selesai sekarang."

"Ah, begitu ya. Sampai jumpa lagi, kalau begitu!"

Sambil mengucapkan hal tersebut, dia berjalan melewatiku.

...Hei, tunggu sebentar!

"Mei!"

"Iya?"

Mei memalingkan wajahnya buat menatapku.

Benar, aku mesti memastikan Mei juga paham!

"Iya, aku tidak dapat membuat diriku berpura-pura dan berpura-pura atau semacamnya."

─Mei selalu memberiku nasihat.

Dia akan memberi tahuku apa yang mungkin dipikirkan Eiji, atau apa yang mesti aku lakukan. Dia telah melakukan itu selama ini.

Saat aku menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya, berpikir kalau orang ini pasti akan mengkhianatiku, dia akan memberi tahuku, "Menyembunyikan perasaan negatif itu cerdas." Saat aku meniru orang lain, dia akan melindungiku, dengan bilang, "Semua orang berpura-pura sampai batas tertentu."...

"Tetapi... ...Aku rasa hal semacam itu bukan buatku. Itu cuma membuat segalanya jadi semakin rumit."

Seandainya saja aku lebih jago dalam hal itu, aku rasa tidak akan jadi kayak gini.

"Aku terlalu emosional... ...dan bahkan saat kamu berusaha menghentikanku, aku mengabaikanmu."

Selama jam pelajaran Penjasorkes─ ─Saat aku akan tertangkap oleh guru karena membolos, Mei datang dan mencoba membuatku membolos lagi karena suatu alasan. Aku curiga padanya, jadi aku memaksa buat kembali ke kelas.

Dia mungkin cuma berusaha agar membuatku tidak terlalu terbawa suasana. Pada kenyataannya, aku akhirnya gagal total karena aku sangat marah dan kehilangan kesabaranku.

"Aku tahu kalau kamu cuma berusaha melakukan apa yang kamu pikir yang terbaik, tetapi... ...Maafkan aku."

"...Begitu ya."

Mei tersenyum padaku saat aku menundukkan kepalaku.

Karena wajahnya tetap ramah kayak biasanya, aku tersentak tanpa sadar.

"Iya. Kamu tampak segar, Ayumi. Itu pasti hal yang terbaik buatmu."

"Ah, hmm..."

....Aku tidak suka dengan senyuman Mei yang ini.

Bahkan saat aku berbohong, bahkan saat aku berteriak, dia cuma tersenyum lembut dan ramah.

Makanya aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Mei.

Hal itu masih berlaku sampai saat ini.

"Kamu itu memang kuat, Ayumi. Kamu pasti akan baik-baik saja."

...Apa aku kuat?

"Mustahil. Aku sangat lemah. Aku gagal sepanjang waktu."

"Benarkah begitu? Paling tidak kamu jauh lebih kuat dariku."

Caranya bilang begitu dengan sangat jelas membuatku merasa agak kesal.

"Mustahil. Karena, Mei, kamu jauh lebih─"

"Itu tidak benar."

Penyangkalannya yang tiba-tiba sangat kuat membuatku terkejut.

"Tidak ada yang dapat aku lakukan. Kalau aku dapat melakukan segalanya dengan benar─ ─segalanya tidak akan jadi kayak gini."

"Me-Mei..."

"Sampai jumpa! Sampai jumpa pekan depan!"

Sebelum aku dapat bilang apa-apa, Mei tersenyum dan berlari pergi.

─.

"Ah, Mei-chan. Terima kasih atas semua kerja kerasmu di Ekskul!"

Aku mendengar suara Eiji dari belakangku.

"Kamu benar, aku sering mengandalkan nasihatmu akhir-akhir ini. ...terima kasih."

Menguping itu... ...buruk, bukan?

"Kamu benar, Mei-chan. Karena aku tidak sehebat Kouhei..."

Memikirkan hal ini, aku akan mulai berjalan lagi saat─.

"Kamu tidak perlu mencari sesuatu yang ideal, jelas lebih bagus menjalani kehidupan yang normal."

Entah mengapa, kata-kata terakhir yang aku dengar itu membuatku sangat jengkel.

*

TL Note:

• Jangan lupa berkomentar di kolom Disqus yang sudah disediakan ya sobat LNT. 🙏

• Admin kembali, namun masih belum aktif ya, Teman-Teman, sesuai janji Admin akan kembali aktif pada bulan Maret 2025. Tetapi bisa saja, Admin kembali di beberapa Ajang penting di tanggal merah, nantikan terus terjemahan dari kami dan selamat berlibur.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama