Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [WN] - Seri 7 Bab 160 - Lintas Ninja Translation

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-seri-7-bab-160-bahasa-indonesia-di-lintas-ninja-translation

Bab 160
Sebagai Gantinya

Ichinose-san memang masih sangat malu-malu dan pemalu. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, aku rasa membeli barang sekelas furnitur di toko memang terlalu sulit buatku. Aku tidak benar-benar tahu pasti mana yang benar dan mana yang salah, dan aku cenderung mendapati diriku sendiri mengeluarkan dompetku sesuai kayak yang direkomendasikan oleh sang pramuniaga. Pertama-tama, sebagai seorang siswa SMA, aku tidak bisa membeli barang semahal dan sebesar itu.

Seandainya aku itu seorang pembaca akut selevel Ichinose-san, kemungkinan besar aku akan membeli rak buku yang berukuran besar. Sekalipun Ichinose-san dapat membelinya sendiri, dia mungkin akan kesulitan saat membawa barang itu pulang. Dia mungkin mesti berurusan dengan prosedur pengiriman dan semacamnya, dan akan membutuhkan banyak interaksi dengan sang pramuniaga, dan kalau memang benar begitu, tingkat kesulitannya itu mungkin jauh lebih tinggi ketimbang berinteraksi dengan pramuniaga di toko pakaian.

"Baiklah. Mari kita pergi bersama berdua nanti, oke? Sabtu atau Minggu ini — kayaknya aku sedang tidak bisa, jadi... ...sebagai gantinya, apa tidak apa-apa kalau kita pergi saat hari libur setelah Festival Budaya?"

"A-Apa kamu tidak keberatan...?"

"Tentu saja, aku tidak keberatan, mari kita pergi. Ini kan akan jadi kencan pertama kita, bukankah begitu?"

"Eh...? ...I-Iya..."

Saat aku bilang begitu dan meliriknya sekilas, Ichinose-san tersipu malu dan menundukkan kepalanya. Aku yakin kalau dia memang tidak bermaksud mengajakku kencan, tetapi dari sudut pandang orang luar, itulah makna seorang cowok dan seorang cewek yang jalan-jalan bersama di luar. Fuhihi, aku jadi merasa malu, aku jadi malu, deh...!

"Tunggu sebentar! Kalau dibiarkan begitu saja, dan kita cuma bisa diam saja, mereka berdua akan mulai bermesraan! Kalau memang sudah begitu, kami berdua akan bergabung dengan kalian!"

"Ke-Kei...!?"

Ah... ...Tunggu sebentar. Apa aku barusan bilang sesuatu soal aku akan pergi kencan dengan Ichinose-san di depan Natsukawa? Euh... ...Apa yang aku bilang di depan seseorang yang pernah aku sukai dan masih aku kagumi? Apalagi, karena aku sudah pernah menyatakan perasaanku pada Natsukawa, bukannya itu agak berlebihan?

Eh? Tunggu, kalian berdua juga hendak ikut serta juga, eh...?

"Ini akan jadi kencan ganda!"

"Eh...? ...Hah? Kencan ganda?"

"Sekarang zamannya keberagamaan! Aku rasa sudah masanya pasangan menyimpang kayak aku dan Aichi juga buat diakui!"

"Tunggu sebentar!"

"Tunggu sebentar, Mbak!"

Memangnya siapa yang kamu sebut pasangan menyimpang, Mbak...? ...Aku tidak ingat kalau klan Sajou pernah mengakui hal semacam itu. Kalau kamu mau menyebut dirimu sebagai pacar menyimpang Natsukawa, kamu harus mengalahkan seluruh klan Sajou di negeri ini. Kami tidak bisa mempercayakan Natsukawa pada seseorang yang bahkan tidak dapat melakukan itu. Kami, klan Sajou itu sangat kuat, loh? Apalagi Kakak.

"Se-Sejak kapan aku dan Kei jadi pasangan!?"

"Eh... ...Aichi, kamu tidak suka ide itu...?"

"Kei, tengoklah ke depan...? Kei... ...tengoklah ke depan...?"

"Hei! Ini tidak adil untuk merangsang sisi kakaknya Natsukawa! Aku hendak melakukannya juga!"

"Tunggu, kamu itu menjijikkan. Lagipula, kamu tidak menatap ke arahku. Kamu tampak kayak kamu sedang mengincar cucian pakaian dalam di balkon."

"Memangnya siapa yang pencuri pakaian dalam itu?"

Bagaimanapun juga, ini merupakan ciri khasku sebagai seorang adik cowok. Mana mungkin aku menatap ke arahnya? Aku tidak yakin apa sikap sok tahu yang aku tanamkan ke dalam jiwaku sebagai anak bungsu tidak mempan sama sekali...!

...Saat aku masih kecil, setiap kali aku menatap ke arah Kakak, aku rasa Kakak akan langsung menggesekkan jari telunjuknya ke dahiku (menoyor)... ...Eh, tunggu, apa aku sudah yakin soal itu? Apa caraku memandang itu agak menyeramkan?

"...Jangan biarkan obrolan ini berlanjut dengan ceritamu sendiri. Kamu tahu kan kalau Ichinose-san tidak jago dalam menerima keributan, Ashida."

"Hei, jadi kamu bilang begitu padaku sekarang. Atau lebih tepatnya, bukannya aneh kalau kamu cuma bilang begitu padaku saja?"

"Aku cuma bilang begitu padamu, karena kamu itu seseorang yang bermesraan Natsukawa ke mana-mana."

Ayolah, beri tahu kami apa yang sedang kamu pikirkan!

"A-Apa yang kamu maksud dengan bermesraan...?"

Natsukawa tersipu malu dan bergumam sambil menatap ke arah tamagoyaki yang dia ambil menggunakan sumpitnya. Hmm, dia pasti sedang kepikiran sesuatu, bukan? Aku penasaran apa Natsukawa bisa menceritakan pada kita mengenai penafsirannya sendiri. Tetapi, selain itu, aku ingin jadi tamagoyaki itu. Tidak, tetapi aku ingin jadi sumpit itu.

"Bagaimana menurutmu, Ichinose-san? Apa kamu tidak keberatan kalau kita pergi dengan lebih banyak orang? Eh, Ichinose-san?"

"...Ken-can... ...Ken-can..."

"Eh?"

Saat aku menatap ke arah Ichinose-san, wajahnya berubah jadi lebih merah ketimbang wajah Natsukawa dan dia menundukkan kepalanya. Telinga kecilnya, yang dapat aku tengok melalui celah-celah di rambutnya, juga berwarna merah cerah*. Aku kira kalau aku memang agak naif kalau aku bilang kalimat-kalimat itu pada awalnya, tetapi pengaruhnya sebanyak itu? Semestinya kata-kata itu terlontar dari mulut seorang cewek cantik dan ditujukan padaku, tetapi itu aku yang melakukannya, loh? Gawat, gara-gara Ashida, dia mengubah seluruh citraku dalam diriku jadi seorang buaya darat.

(TL Note: Admin ingin sekali momen ini dalam bentuk gambar, tetapi sayangnya tidak keluar di versi LNnya, dan versi manga dan animenya sudah tamat, hiks.)

Maksudku, kalau itu ditujukan padaku, aku akan jadi merasa bersemangat kalau diajak kencan dengan lawan jenisku, tidak mesti Natsukawa. Aku pikir, apa dia tidak memikirkan apa-apa pada saat itu? Atau apa dia sama sekali tidak menyadari kalau aku ini seorang lawan jenis? Ah, mungkin Ichinose-san biasanya pergi dengan abangnya jadi dia tidak merasa kayak gitu? ....Iyakah?

"Eh, ngomong-ngomong, apa kamu sudah konsultasikan soal ini dengan abangmu?"

"Euh... ...I-Itu..."

Saat aku bertanya padanya, Ichinose-san tampak tidak nyaman dan canggung.

Abangnya Ichinose-san merupakan anggota Komite Disiplin dengan kulit paling gelap sepanjang waktu. Ia juga dikenal sebagai Beruang-san-senpai di kalangan umum. Terlepas dari berbagai hal yang terjadi selama liburan musim panas, Ichinose-san pasti sudah mengungkapkan uneg-unegnya dengan Senpai. Dia akan selalu jadi adik cewek kesayangan abangnya dan aku yakin Senpai sudah tahu lebih banyak soal pekerjaan paruh waktu Ichinose-san ketimbang aku. Kalau dia jalan-jalan keluar rumah berduaan denganku saja, mungkin akan jauh lebih baik buat Ichinose-san secara mental, kalau kayak gitu.

"...Tentu saja, dan aku yakin Yuri-san akan ikut dengan kita juga..."

"A-Ah—..."

Aku rasa aku sudah semakin paham banyak hal dari apa yang barusan dia bilang.

Ichinose-san menyatakan pada abangnya kalau dia akan terus bekerja paruh waktu demi agar dia dapat mandiri. Dia pasti telah menang karena berhasil meyakinkan Beruang-san-senpai demi melakukan hal itu, tetapi itu bukan berarti dia sudah kehilangan rasa sayangnya pada abangnya. Dari sudut pandang Ichinose-san, Yuri-chan-senpai tetaplah "seorang cewek yang telah merebut abang kesayanganku". Aku kira mereka berdua sudah akrab sejak saat itu. (TL Note: Admin rasa, ini cuma perkiraan Wataru saja, karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah keluarga Ichinose.)

Di sisi lain, Yuri-chan-senpai kayaknya ingin berteman dengan adiknya Beruang-san-senpai. Itu merupakan hal yang sama kayak saat kami bertemu sebelumnya. Dia ingin mendapatkan perhatian dari Ichinose-san.

"Eh, Ichinose-chan, kamu punya seorang abang...? Ah—!"

"Ah..."

"Itu sudah cukup. Berhentilah memasang wajah seakan-akan kalian sudah tahu jawabannya. Aku mohon berhenti."

Aku berkata agak lebih keras untuk lebih mempertegas, dan mereka berdua memonyongkan mulutnya seakan-akan bilang, "Memangnya menurutmu salah siapa ini?". Hentikan, kalian berdua, jangan terlalu memonyongkan mulut kalian. Kalian memasang wajah kayak ingin berciuman denganku, atau aku akan mendatangi kalian s*alan.

"Be-Begini... ...Aku kepikiran untuk membeli sofa mini juga, bagaimana menurutmu...?"

"Euh..."

Ichinose-san, seorang pembaca buku yang rajin bahkan di rumahnya, dia dulu biasanya duduk di atas kaki Beruang-san-senpai dan dia membaca buku dengan perut buncit abangnya sebagai sandarannya. Membayangkan fakta bahwa Ichinose-san sedang mencari sofa mini saat ini berarti, kalau aku melihatnya dari sudut pandang Beruang-san-senpai, aku pasti benar-benar akan mulai menangis. Jauh dari adiknya, ya... ...Padahal aku sendiri tidak punya adik cewek, tetapi aku heran mengapa aku sangat paham bagaimana perasaannya, ya? Apa mungkin itu karena aku terlalu banyak membuat sosok adik cewek di gim galge yang aku pinjam dari Yamazaki...?

"Kayak akan sulit untuk menemukan sofa yang seempuk dan senyaman perut buncit Senpai..."

"Euh..."

Memangnya seberapa nyamannya perut buncit Senpai, sih... ...Ichinose-san tampak sangat sedih. Meskipun cuma sekali saja, aku jadi mau menyandarkan punggungku pada perut buncit Senpai... ...Tidak, tidak, aku tidak boleh...! Aku yakin Beruang-san-senpai pasti sedang menyandarkan kepalanya di paha Yuri-chan-senpai saat ini...! Itu keterlaluan! Itu tidak bisa dimaafkan! Ah, aku sangat iri pada kalian!

"Iya, ia juga sudah kelas dua belas SMA, jadi aku akan bermaksud datang menemuimu suatu hari nanti. Apa kamu tidak keberatan? Apa kamu mau menggunakan perutku saja sebagai gantinya?"

"A-Apa kamu tidak keberatan...?"

"Iya, tentu saja, aku tidak keberatan sama sekali, kok. —Heh...?"

Aku berkata begitu dengan nada bercanda dan aku hendak bertanya padanya apa dia ingin mampir ke swalayan bersamaku. Aku hendak membuat lelucon kayak gitu sewajarnya saja, dan dia membalas ucapanku dan memotong obrolanku lebih cepat dari yang aku duga, jadi akhirnya aku cuma mengiyakannya saja. Eh? Apa ada yang berbeda, bukan? Apa aku diizinkan untuk mengiyakannya dalam hal ini? Aku boleh menempatkan Ichinose-san di pangkuanku...? ...Eh? Apa ini tidak apa-apa secara moral?

"Kalau begitu..."

"Eh?"

Saat aku sedang bingung apa yang sedang terjadi, Ichinose-san meletakkan kotak bekal makan siangnya di samping dan perlahan meletakkan tangan-tangan mungilnya di pahaku. Ah, seriusan? Apa kamu seriusan akan datang padaku?

"—Tung-Tunggu sebentar! Apa yang kamu lakukan!?"

"...!?"

Aku terkejut. Aku menoleh ke sebelah kiriku. Natsukawa berdiri di sisi lain Ichinose-san, yang ada dalam posisi menempelkan telinganya di dada kiriku, dan dia menepuk-nepukkan tangan kanannya ke anak tangga dan berteriak begitu. Dia pasti bilang begitu dengan cukup keras, tangan kirinya tergenggam erat di depan dadanya.

"I-Ichinose-chan...? Lawan mainmu itu Sajocchi, bukan?"

"? ...Ah...!"

"Wah, wah...!"

Ichinose-san "melompat" dari sebelahku dengan suara yang seakan-akan dia sudah menyadari sesuatu. Di saat itulah aku tahu kalau ini berbahaya. Sesuai dengan yang sudah aku duga, Ichinose-san, yang melompat menjauh dariku di batas anak tangga, kehilangan keseimbangannya dan hampir saja terjatuh. Tangan kananku, yang aku ulurkan lebih awal, berhasil menopang punggung Ichinose-san saat dia mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Gawat... ...Apa kamu tidak apa-apa, Ichinose-san?"

"...Ah,... ...wah... ...A-Aku tidak apa-apa, kok!"

"Eh?"

Dengan sekejap mata, Ichinose-san berhasil menegakkan tubuhnya ke posisinya semua, melepaskan diri dari pelukanku, menutup tutup kotak bekal makan siangnya dengan kecepatan kilat, yang bahkan tidak dapat aku lihat, lalu membawa seluruh barang bawaannya dan lari dariku. Secara alami, aku mengulurkan tanganku dan berhasil meraih punggungnya, tetapi aku benar-benar ketinggalan waktu untuk memanggilnya lagi. Ichinose-san, apa kamu tahu kalau kamu dapat berlari secepat itu juga...?

"..."

"..."

"..."

Eh, aku jadi agak takut. Apa barusan tadi?

TL Note: Momen kebersamaan antara Wataru dan Mina tidak akan berhenti di sini, iya, kemistri antara kedua karakter ini sepertinya sedang dibentuk oleh Author, meskipun masih belum sebesar karakter heroin yang satu lagi. Kalian ada yang pendukung Aika? Admin mau bil— . Maaf guys, dipotong dulu, nanti kita lanjutkan lain kali soalnya ada pengumuman dari Okemaru-sensei mengenai perilisan versi Light Novel Jilid 3, dan seperti biasa anggap saja kami menerjemahkan bab ini di tahun asli rilisnya yakni tahun 2020, silakan disimak, silakan Okemaru-sensei.

Author Note: 

[Pengumuman]

• Tanggal rilis [Light Novel] "Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [Jilid] 3" telah diputuskan & pra-pemesanan telah dimulai! Jilid ketiga dari buku [Light Novel] "Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [Jilid] 3" akan dirilis pada tanggal 1 Desember [2020] (Selasa)! Kali ini ada banyak penawaran spesial! Dan ada informasi baru yang mengejutkan pada sampul...!?


① Sampul yang dapat dibalik (*Khusus edisi awal saja)

Memungkinkan untuk membalik ke dua sisi sampul dan menggunakan salah satunya sebagai sampul buku! Baliklah ke sisi mana pun yang Anda suka untuk bagian depannya! Karakter defaultnya yakni Sasaki-san, yang muncul di paruh kedua jilid sebelumnya [Jilid 2]! Dia merupakan seorang mahasiswi, tidak peduli bagaimanapun Anda melihatnya!

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-seri-7-bab-160-bahasa-indonesia-di-lintas-ninja-translation

Dan kemudian saat Anda membaliknya lagi! Itu ada sang kakak [Kaede]! Dialah sang Kakak, bagaimanapun Anda melihatnya! Dia benar-benar sang Kakak.

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-seri-7-bab-160-bahasa-indonesia-di-lintas-ninja-translation


② Kisah Pendek [Bab Bonus] Khusus Jilid Ketiga

Kali ini, ada banyak kisah EX [Bab Bonus] di dalam [Light Novel] Jilid 3! Kisah di balik kisah utama Jilid 3 dan adegan-adegan dari sampul yang dapat dibalik tersebut! Isinya cuma dapat Anda nikmati setelah Anda membeli buku [LN]-nya!


③ Catatan informasi penawaran khusus!

[Bonus buku kertas Cerpen]

• Cerpen penawaran khusus terbatas pembelian di "Toranoana-sama"

"Suatu Hari Nanti Lagi"

Karakter: Sajou Wataru, Natsukawa Aika

Sekuel dari Cerpen di Jilid 1 dan 2? Mereka berdua bertemu secara kebetulan di sebuah mal dan berbelanja bersama! Saat mereka berpisah, apa permintaan Aika pada Wataru...?

• Cerpen penawaran khusus terbatas pembelian di "Melon Books".

"Rambut Ahoge"

Karakter: Sajou Wataru, Ashida Kei.

Saat Wataru tiba di sekolah, Kei sudah ada di sana! Namun, ada sesuatu yang tidak biasanya. Saat Kei melihat kepala Wataru, dia mendapati ada sesuatu yang hilang yang mestinya ada di sana.

[Cerpen Bonus Pembelian Buku Elektronik (Data)]

• BOOK ☆ WALKER1

"Bagimu yang Kayak Gitu, Aku Merupakan Anggota Kejaksaan Negeri"

Karakter: Sajou Wataru, Shinomiya Rin, Inatomi Yuyu, Mita Ayano.

Hari Rabu, di tengah hari masuk sekolah. Tiga orang anggota Komite Disiplin mendapati Wataru dalam suasana hati yang murung dan berusaha menghiburnya!

Ini merupakan informasi baru!  Pra-pemesanan sekarang sudah dibuka di Amazon, BOOK☆WALKER, dan toko buku lainnya! Harap dicatat bahwa cerpen paperback bonus akan dihentikan segera setelah habis!

Itu saja, sekian dari saya, Okemaru!

TL Note: Terima kasih banyak atas informasinya, Okemaru-sensei! Oh, iya, informasi buat kalian, barangkali lupa, kalau versi Light Novel Jilid 3 mengadaptasi dari versi Web Novel dari Bab 64 sampai Bab 90, yang keseluruhannya sudah kami terjemahkan ke Bahasa Indonesia dan sudah diberi ilustrasi dari versi LN ini, baik yang hitam putih maupun berwarna sesuai posisinya masing-masing, dan kami juga menerjemahkan Bab-Bab yang dimaksud di poin nomor 2, yang terdiri dari 2 bab bonus, serta ada cerita yang tidak tercantum di versi WN yang kami terjemahkan juga, semuanya tersedia di Lintas Ninja Translation, silakan cek tombol "Daftar Isi" di bawah. Sedangkan bab-bab pada poin nomor 3, kami akan terjemahkan berdasarkan ketersediaan, dikarenakan kami tidak memegangnya maka dari itu bagi kalian yang punya bab bonus ini dan ingin menyumbangkannya pada kami untuk diterjemahkan ke bahasa Indonesia silakan kirim melalui email ke E-mail kami wrapprojectindonesia@gmail.com. Satu lagi, maaf mengganggu kalian, iya, beruntunglah kalian yang membaca novel ini dalam bahasa Indonesia, karena kami cuma menambahkan ilustrasi pada penerjemahan berbahasa Indonesia, yang berbahasa Inggris tidak kami beri ilustrasi.

Support kami: https://trakteer.id/lintasninja/

Follow Channel WhatsApp Resmi  Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

Baca juga dalam bahasa lain:

Bahasa Inggris / English

Baca juga:

 [Manga Short Story Special Extra] - Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha - Okemaru-sensei Cerita Pendek Manga Jilid 5 Edisi Spesial

←Sebelumnya           Daftar Isi          Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama