Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [WN] - Seri 5 Bab 135 - Lintas Ninja Translation

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-seri-5-ch-135-bahasa-indonesia-di-lintas-ninja-translation

Bab 135
Akibatnya

Aku diajak ke bangku-bangku yang berjejer berbentuk persegi panjang di samping lorong di lantai tiga yang menghubungkan Gedung Sekolah Timur dan Barat. Siswa-siswi kelas sepuluh tidak mendekati bangku itu karena mereka tidak tahu, dan para senpai juga tidak mendekati bangku itu karena merasa canggung akibat konflik yang mereka tahun lalu. Agak lebih jauh di ujung lorong memang ada tangga spiral yang mengarah langsung ke halaman.

"Ishiguro."

"Iya."

Saat aku tiba, aku mendapati ada seorang siswa kelas sebelas berdasi,  berkacamata dan tampak muram. Ditambah dengan gaya rambut bisnis dengan poninya didorong ke depan, dan blazer yang disertakan dengan seragam sekolahnya yang kurang cocok buatnya. Setelan jas pasti akan jauh lebih cocok buatnya.

Ishiguro-senpai tadi, yang melakukan kontak mata dengan Yūki-senpai, sekarang sedang berdiri di tempat dan mengalihkan perhatiannya padaku.

"Aku Ishiguro, siswa kelas sebelas. Aku punya hubungan pribadi dengan Hayato-san, tetapi keluargaku juga punya hubungan dengan keluarganya. Iya, anggap saja itu hubungan semacam itu."

Hu-Hu-Hu-Hubungan semacam itu...!?

—Aku yakin kalau itu cuma bercanda, tetapi menurutku mungkin mungkin ada hubungan semacam itu di keluarga konglomerat. Tetapi meskipun begitu, tidak kayak Yūki-senpai, ia tampak seperti seorang cowok yang serius... ...namun ia tampaknya tidak terlalu seksi, aku merasa ia kayak bos muda Yassan dari film-film R15*. Aku rasa ia pasti orang yang pintar.

(TL Note: Referensi dari karakter Danshi Koukousei no Nichijou?)

"Halo, aku Sajou..."

"Sajou... ...Apa kamu itu adik dari cewek itu? Kalian tidak terlalu mirip..."

"Terima kasih banyak."

".... Iya, menurutku ada beberapa hal yang mirip..."

Aku penasaran apa itu, aku merasa kalau ia berkemauan keras, tetapi aku juga merasa kalau ia berkemauan lemah. Aku penasaran apa ia sedang mengalami kesulitan.... Bagaimanapun, ia tampaknya bukanlah cowok dengan kebiasaan yang kuat. Entah bagaimana, aku merasa agak aman. Ia punya fisik yang lumayan bagus, dan ia mungkin cocok buat Ichinose-san. Tetapi firasatku bilang kalau ia mungkin tipe orang yang tidak bisa diajak bercanda. Astaga, apa jangan-jangan ia seorang cowok yang tidak suka orang yang mengoceh?

Yang membuatku senang, Yūki-senpai telah menyiapkan bekal makan siangku. Aku bisa melihat itu sejak beberapa waktu yang lalu. Aku sudah menaruh harapan besar padanya sejak kami bertemu. Terima kasih banyak atas kebaikanmu... ...Aku akan membalas budi ini padamu dengan Kakak.

Kami duduk membentuk huruf U di bangku yang menghubungkan kami. Tidak terasa buruk juga kalau aku bergaul dengan seorang cowok yang sangat tampan dan seorang cowok yang tampak sangat kompetitif. Kayaknya statusku akan mendapatkan peningkatan. Sekarang, aku pasti sudah bisa mengalahkan Kakak... ...Hei. Kalau aku ingin mengalahkan Kakak, aku mesti membalasnya dengan serangan balik.

"Mengenai masalah para anggota Panitia Pelaksana Festival Budaya... ...Aku telah bertanya pada Takuto soal pergerakan uang selama masa persiapan Festival Budaya tahun lalu, dan Takuto menjelaskan soal situasi saat ini secara lebih rinci, dan meminta Ishiguro untuk mencari tahu soal kinerja Festival Budaya tahun lalu. Ishiguro?"

"Iya?"

Aku mendengarkan ceritanya sambil menyantap bekal makan siangku. Sementara aku menyantap bekal makan siang yang lezat, Yūki-senpai tidak menyantap apa-apa dan Ishiguro-senpai menyantap roti manis yang ia bawa. Katanya ia cuma mau berbagi informasi denganku, jadi menurutku ia tidak perlu menahan diri. Ah, makanan ini lezat sekali.

Ishiguro-senpai menanggapi Yūki-senpai dan mengeluarkan sebuah binder berwarna abu-abu. Ada beberapa lembar kertas yang tersangkut di dalamnya. Kelihatannya memang kayak gitu. Rasa-rasanya ia punya sahabat karib yang hebat.

"Aku kira informasi yang diselidiki oleh Kai saja sudah cukup, tetapi ternyata masih ada masalah di setiap area. Makanya, di bawah arahan Hayato-san, aku memperluas cakupan penyelidikanku."

"...Penyelidikanmu? Apa kamu menanyakan mereka secara langsung?"

Saat aku merasa tidak nyaman dan bertanya pada Ishiguro-senpai, yang menjawab pertanyaanku justru malah Yūki-senpai.

"Tidak, aku menghindari kontak langsung. Alasan utamanya yaitu karena aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari apa yang aku dengar dari Wataru. Mungkin ini berbeda buatmu, sih... ...Iya, itu memang yang diinginkan Kaede."

Aku tahu kalau di sekolah ini pernah ada beberapa masalah diskriminasi di masa lalu. Saat ini aku berspekulasi kalau ini merupakan masalah kesenjangan ekonomi. Kalau siswa-siswi dari keluarga kalangan menengah ke bawah ditempatkan di Kelas A-B-C di Sisi Timur, maka di Kelas D-E-F di Sisi Barat diisi oleh siswa-siswi dari keluarga kalangan atas. Aku belum banyak mendengar soal itu sejak aku mulai masuk ke SMA ini, dan Kakak kayaknya tidak mau aku terlalu terlibat dalam masalah ini.

Sekali lagi, Ishiguro-senpai mulai membuka mulutnya lagi.

"Berdasarkan hasil penyelidikanku, meskipun secara garis besar ada beberapa penyimpangan, permasalahannya dapat dibagi jadi tiga kategori utama."

"Tiga..."

"Biarkan aku menjelaskannya secara berurutan. Pertama, aku mendapati ternyata format persiapan Festival Budaya tahun ini berbeda dari tahun lalu."

"...?"

Memangnya itu sebuah masalah? Tema dan penampilan Festival Budaya itu bisa berubah setiap tahun, jadi wajar saja kalau format persiapannya juga mesti berubah, bukan?

"Karena berbagai keadaan, sampai tahun lalu, OSIS dan Panitia Pelaksana Festival Budaya hampir secara eksklusif didasarkan pada ide-ide dari Sisi Barat. Di SMA ini, ada banyak persaingan antar perusahaan cenderung melibatkan banyak orang kayak para guru dan siswa-siswi... ...Iya, ada beberapa orang di antara mereka yang bisa memanfaatkan jangkauan mereka."

"Hah...?"

Kayaknya itulah cerita yang Kakak tidak mau aku mendengarnya. Iya, kayaknya ini memang topik yang rumit, dan kalau aku bisa aku lebih memilih buat tidak ikut campur, itu lebih bagus. Meskipun begitu, mengapa dia masih berusaha memasukkan aku ke dalam OSIS?

"Festival Budaya di SMA Kōetsu secara langsung dipengaruhi oleh orang-orang tersebut. Skala Festival Budaya telah diperluas dengan keterlibatan masyarakat setempat, dan karena persiapannya sibuk setiap tahunnya, maka sudah jadi kebiasaan untuk memulai Festival Budaya ini lebih awal, dan detail persiapannya telah ditentukan dibuat jadi sebuah buku panduan."

"Iya, itu hal yang bagus."

"Persiapan Festival Budaya mestinya tetap berjalan tahun ini berdasarkan buku panduan tersebut juga. Meskipun Sisi Barat yang telah mengambil alih stok buku itu tahun lalu, namun menurutku kayaknya tidak akan ada masalah, karena tidak sedikit orang-orang yang punya pengalaman di Sisi Timur."

"Kayaknya tidak akan ada masalah". Itu merupakan kata-kata yang memberiku 100% pertanda buruk. Kalau itu Akira*, ia pasti akan bosan. Sesuatu pasti telah terjadi. Sesuatu yang berdampak negatif pada Festival Budaya dengan menjadikan itu sebagai sebuah buku panduan.

(TL Note: Referensi Akira, film anime 1988 dengan karakter utama bernama sama?)

"—Buku panduan itu telah jadi kerangka saja selama bertahun-tahun sekarang."

"Te-Telah jadi kerangka saja...?"

"'Sisi Barat" di sisi lain masih setia melaksanakan Festival Budaya sesuai dengan buku panduan itu— di atas kertas."

"Tetapi terlebih lagi sesuai dengan data, sih!" tambah Yūki-senpai, dan Ishiguro-senpai mengulurkan tangan kirinya ke binder yang ia pegang, seakan-akan ia ingin bilang sesuatu yang buruk. Itu menakutkan, menakutkan. Ia tampak persis kayak seorang pengawal. Kalau aku membandingkannya dengan karakter gim petarung, ia mungkin jadi tipe karakter yang punya ketahanan (strength) yang tinggi dan kecepatan (speed) yang rendah. Kayaknya ia tidak akan menggunakan sihir.

"Eum, apa maksudmu kamu mengerjakan sesuatu yang istimewa?"

"Itu merupakan "alih daya"*." (TL Note: Padanan kata untuk Outsourcing.)

"Hah?"

Tetapi, "alih daya"? Inilah yang dimaksud alih daya dalam makna sesungguhnya, bukan? Inilah saat di mana kalian meminta orang luar untuk melakukan sebagian dari pekerjaan kalian, seseorang yang tidak terlibat dalam pekerjaan kalian, bukan? Karena ini merupakan komisi, tentu saja mereka mesti "dibayar"... ...Eh? Kalian pasti bercanda, bukan? Siswa-siswi SMA melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh bisnis kecil-kecilan sebagai upaya yang putus asa...?

"Memperluas skala Festival Budaya tahun ini memang berisiko, namun kalau ini berhasil, ini akan jadi sebuah prestasi yang luar biasa. Di sekolah ini — Festival Budaya tahun ini telah jadi ajang kompetisi untuk menentukan "kontribusi" pada sekolah ini, dan dengan juga pada masyarakat lokal. Saat aku melihat lagi kemungkinan skala Festival Budaya tahun ini, aku mendapati bahwa saat ini Festival Budaya ini akan jadi 2,5 kali lipat lebih besar ketimbang Festival Budaya tahun lalu."

"Dua—!?"

Ishiguro-senpai melanjutkan. Ini memang sesuatu yang dapat dengan mudah diketahui dengan menyeledikinya. Namun, karena isinya tidak tampak, mana mungkin ia bersusah payah menyelediki ini terlebih dahulu.

"Itu, begini... ...Bukannya itu tercatat di dalam catatan dari Festival Budaya tahun lalu?"

"Sudah aku bilang, "Itu di atas kertas". Segalanya sampai tahun lalu dilakukan secara tidak resmi. Dengan uang saku, seakan-akan mereka itu sukarelawan. Makanya tidak ada catatan data soal "skalanya". Mungkin saja, Festival Budaya tahun lalu mungkin jauh lebih besar."

"Tetapi, begini, kalau begitu, akan ada jejak digital pekerjaan yang telah mereka lakukan tahun lalu dalam data tersebut.—"

"Itu telah dihapus dari data."

...Hah? Itu telah dihapus dari data?

"Te-Tetapi, dari apa yang aku dengar, bukannya adanya "alih daya" yang merajalela itu bukan cuma terjadi tahun lalu, tetapi juga tahun-tahun sebelumnya? Menurutku mustahil kalau ini cuma kebetulan karena hal itu hampir terjadi setiap tahun... ...Bukannya masalah yang sama juga terjadi tahun lalu?"

"Saat aku mencoba untuk memulihkan data cadangan OSIS, aku mendapati... ...bahwa data tidak resmi tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya telah dihapus — Ini terjadi pada akhir November tahun lalu."

"Hah? Akhir November...?"

Mengapa? Festival Budaya ini sebenarnya dimulai pada awal Oktober. Aku tidak melihat adanya kesinambungan itu dengan kapan data itu dihapus. Mengapa OSIS tahun lalu bersusah payah menghapus data acara Festival Budaya tahun lalu...? Kalau saja ini merupakan pekerjaan paruh waktu yang layak, kita akan langsung mendapat masalah, bukan? Dahulu kala, ada seorang senpai-ku, seorang mahasiswa yang sembrono yang bekerja paruh waktu di kantorku melakukan kesalahan semacam itu dan menghilang.

Apa maksudnya itu...? Di saat aku sedang kebingungan, Yūki-senpai, yang tampak misterius dengan mata tertutup dan tangan disilangkan, membuka mulutnya dengan ekspresi yang sama di wajahnya.

"—Sudah waktunya buat OSIS untuk mengambil alih."

"..."

Setelah mendengar kata-kata Yūki-senpai, Ishiguro-senpai, yang masih merasa jijik, menghela napas. Buatku, itu masih merupakan "?" yang patut dipertanyakan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan perkataannya. Namun, entah bagaimana, aku dapat menyimpulkan kalau kasus ini masih ada hubungannya dengan isu lama mengenai konflik "Timur versus Barat".

"Aku mungkin tidak akan menjelaskan ini secara spesifik untuk menghormati keinginan cewek itu, sih... ...Tetapi tahun lalu, ada sebuah peristiwa di mana gerakan siswa-siswi dari Sisi 'Timur' dan beberapa siswa-siswi dari Sisi 'Barat' mengarah pada upaya besar untuk mengekang 'keberpihakan dari Sisi Barat yang berlebihan'. Akibatnya, para senpai di OSIS dan Panitia Pelaksana Festival Budaya, yang terdiri dari siswa-siswi di Sisi 'Barat' yang sangat terlibat dalam mengelola sekolah ini pada saat itu, terpaksa mengundurkan diri."

"Mengundurkan diri."

Aku cuma mendengar frasa itu di berita politik luar negeri dan di mata pelajaran Sejarah... ...Eh? Apa SMA ini lebih gelap dari yang aku duga? Maksudku, apa jangan-jangan Kakak juga cuma terlibat di dalam masalah ini? Kalian tidak akan mulai menjatuhkanku saat ini, bukan? Aku tidak pernah mengharapkan itu, sih...

"—Menurutku ini mungkin buah tangan dari OSIS tahun lalu atau Ketua OSIS-nya, untuk membalas dendam pada OSIS tahun ini."

Heh... ...Hari ini sangat cerah, bukan?

Author Note: Mending aku menyantap bekal makan siang yang lezat ini.

Support kami: https://trakteer.id/lintasninja/

Follow Channel WhatsApp Resmi Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

Baca juga dalam bahasa lain:

Bahasa Inggris / English

Lihat juga:

• Nonton Perman Episode 5: "Pak Guru Datang!!" Takarir Bahasa Indonesia di Lintas Ninja Fansub

←Sebelumnya          Daftar Isi           Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama