Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha [WN] - Seri 1 Bab 14 - Lintas Ninja Translation

Bab 14
Gaya Biasa

(Author Note: Seharusnya, ini cuma bertujuan untuk jadi normal...)

"Baik, Ibu akan mengganti posisi bangkunya."

Itu merupakan tragedi yang tiba-tiba. Bangkuku saat ini ada di tengah kelas, dan di sebelah kananku ada Natsukawa. Aku sangat bersemangat untuk menikmati aroma yang melayang darinya setiap hari (*mesum), tetapi kalau posisi bangkuku diganti jadi di pinggir kelas dan posisi bangkuku dengannya terpisah jauh, aku tidak bisa lagi menikmati hal itu. Dan selama jam pelajaran, aku tidak akan ditunjuk oleh guru-guru, dan aku tidak akan diisengi oleh teman sekelasku. Hmm? Entah mengapa, aku merasa senang dengan ini?

"Oke! Kalau begitu, berikutnya itu... Ah, Sajou-kun, ya…"

"Eh? Iya…"

Setelah beliau menarik undian dengan nomor yang ditentukan untuk setiap kursi, Ibu Ōtsuki menatap wajahku dan mengubah wajah cerianya.

Hmm? Entah mengapa beliau merasa kecewa. Apa aku sudah melakukan sesuatu yang aneh pada guruku…? Benar, aku sering terlambat atau tertidur di kelas, atau melakukan sesuatu yang lucu untuk mengganggu jam pelajaran. Tentu saja beliau akan membenciku, bukan?

"Hmm, Ibu Guru."

"A-Apa?"

"A-Aku akan jadi siswa yang baik mulai sekarang, Ibu tahu...? Mungkin."

"Mengapa mungkin… pokoknya, jadilah siswa yang baik seperti yang lain, ya."

(TL Note: Nih anak masalahnya banyak sama gurunya ternyata. Kayaknya gak terlalu dijelasin di LN.)

Kalau kalian menetapkan angka pada kesadaran kalian jadi 100%, aku menggunakan 98% pada Natsukawa sampai baru-baru ini, jadi saat ini aku punya sikap yang seimbang, aku tidak perlu bangun lebih awal di pagi hari sambil terus memikirkan rasa asam-manis mau bertemu Natsukawa lebih cepat. Dan, aku pasti bisa tidur lebih nyenyak mulai saat ini.

Aku melihat ke papan tulis. Undian untuk siswi-siswi itu dilakukan pertama, dan nama semua siswi sudah ditempatkan di papan. Sambil melihat-lihat papan tulis, melihat semua nama dari ujung kanan, aku segera menemukan nama Natsukawa.

Begitu iya, bangku itu yang bagian kedua dari belakang di tengah… Woi, itu cuma satu bangku di belakang dari bangkunya saat ini! Bukankah itu terasa kurang segar? Dan perasaanku berpindah bangku hampir tidak ada…

Tetapi… tidak usah khawatir! Aku akan duduk di sebelahmu lagi. Bagaimanapun, penebangan baru tidak ada, jadi kalau memang benar begitu, aku akan jadi pelindung idola bernama Natsukawa Aika lagi!

"Hah. Oke, jadi bangku paling depan di sebelah koridor."

Sudah kuduga...

Saat aku melihat ke depan. Ada tembok. Saat aku melihat ke sebelah kanan. Ada tembok juga. Kedua sebelah lainnya tidak mencolok.

Ini sesegar seharusnya. Sudah tiga bulan sejak aku masuk sekolah, lingkunganku yang sebelumnya dipenuhi dengan tembok kayu, saat ini, ada siswa-siswi yang belum pernah aku ajak bicara untuk pertama kalinya. Untungnya, ada seorang siswi yang tampak kayak cewek rajin duduk di sebelah kiriku, tetapi dinding yang tidak terlihat yang menjulang tinggi yang disebut "Peringatan" dan "Jangan bicara padaku" hampir tampak di sekelilingnya. Tampaknya dia sedang asyik membaca, dan fakta kalau aku membuat keributan dengan Natsukawa setiap hari, membuatnya kesal cuma dengan melihatku. Kamu melihat rasa jijik yang mencolok padaku darinya.

(TL Note: Buat yang belum baca LN atau Manganya, Admin mau ngasih tau kalau cewek yang dimaksud di sini, akan punya peran penting di WN ini mulai dari Seri 3, terus nantikan kelanjutannya.)

I-Itu tidak masalah. Sebaliknya, aku rasa lebih baik dikelilingi oleh orang-orang yang belum pernah aku ajak bicara kayak gini, jadi aku dapat menarik diriku sendiri dan membuat mereka menyadari sifatku yang sebenarnya.

Aku bermain-main dengan ponsel pintarku di siku. Dengan melakukan itu, meskipun aku tetap diam, yang lain akan yakin kalau "Ah, cowok ini tidak punya teman karib yang duduk di sekelilingnya.".

Sambil menyeringai dalam hati, aku sedang menikmati "Jadi, ini diriku yang sebenarnya?", Dan tiba-tiba dua kejutan menghantam bokongku. Hmm, daya ledak apakah ini!??  Apa karena ini karena fesesku diproduksi dengan cepat??

(TL Note: Jijik, Njir!)

"Yahō, Sajocchi."

"Bolehkah aku bertanya siapa yang memanggilku?"

Itu merupakan cewek yang duduk di belakangku yang dengan kasar menendang bokongku ke bangku. Si cewek 'siswi A' ini... ...Apa yang mesti aku lakukan dengannya?

"Ah, kamu sangat kejam! Kita ini teman yang bersaing demi Aichi, iya kan?"

"Hmm, aku belum kecolongan. Mana mungkin Natsukawa jatuh ke tangan seseorang!"

"Ada apa dengan kepercayaan diri itu... Iya, posisi bangkumu terpisah darinya saat ini. Tidak usah dipedulikan."

"Ashida, kamu juga."

Akui saja… Ashida itu bisa dibilang sebagai teman terdekat Natsukawa. Itu mungkin yang Natsukawa sendiri akui, dan aku rasa dia berbagi rahasia yang tidak bisa dia ceritakan pada seorang cowok. Hah, yang benar!

"Bagaimana menurutmu? Apa kamu merasa kesepian…? Kamu kesepian, bukan?

Bagaimana dia dapat mengipasi api dengan gembira. Ashida pasti merasa terganggu dengan keberadaanku di depan temannya, Natsukawa. Karena Natsukawa selalu mengobrol padaku… Hmmm? Aku cuma bisa mengingat umpatan Natsukawa…?

Tetapi, tetap saja! Aku tidak kesepian, kok! Meskipun aku berada jauh dari idolaku, Natsukawa, kalau kalian jadi penggemar sepertiku, aku yakin kalian dapat merasakannya cukup dengan melihat idola kalian dari jauh!  Uhihi, dia juga cantik hari ini…!

"Aku tidak kesepian, kok. Kan di sini juga ada kamu."

Antusiasme pada idola itu beragam dari satu penggemar ke penggemar lainnya. Jadi ini bukanlah sesuatu yang kalian bagikan dengan orang lain. Gairah kalian masing-masing dan cara kalian menyemangati mereka menunjukkan nilai kalian yang sebenarnya… Dan di sini, untuk menyembunyikan niat kalian yang sebenarnya dan membiarkan arus mengalir yaitu hal yang akan dilakukan oleh seorang cowok sejati!

"Ashidaaa, apa kamu juga memikirkan Natsukawa… ...Hm? Apa itu? Mengapa kamu tiba-tiba membuka matamu begitu?"

"Hm!? …Ah! Tidak, eh, hmm, maksudku!"

"Hei, jangan memasang suara sekeras itu..."

Saat aku tiba-tiba menyadarinya, Ashida menatapku dengan wajah seperti seseorang yang tercengang. Itu terlalu mendadak sehingga membuatku penasaran apakah dia cuma mau memasang wajah aneh sesaat saja, tetapi saat aku mengobrol dengannya, dia tampak sangat kesal, jadi sepertinya aku salah. Serius deh, dia ini selalu berisik, seperti yang diduga dari anggota klub voli (prasangka).

baca-yumemiru-danshi-wa-genjitsushugisha-wn-ch-14-di-lintas-ninja-translation

"Sa-Sajocchi… Meskipun bukan dengan Aichi, meskipun cuma denganku, kamu tidak apa-apa…?"

"Hah? Tentu saja, tidak begitu?"

Apa yang kamu bicarakan? Tidak ada satu orang pun yang dapat menggantikan posisi Natsukawa… …Hmm?  Tunggu, mengapa kamu tiba-tiba mengayunkan tinjumu… sakit, tahu!?  Mengapa tiba-tiba kamu memukul punggungku, sakit, sakit, aduh, aduh… ada apa sih dengan cewek ini!!?

Sekarang sudah siang. Bosan berada di bangku depan dan serangan mendadak dari Ashida, aku memutuskan untuk membeli roti manis di toko dan memakannya di tempat lain selain di ruang kelas. Si Ashida itu, sejak obrolan tadi, aku dikejutkan oleh tatapan tajam di punggungku…

Hmm, sekarang aku mesti makan di mana? Sekolah juga punya halaman dan banyak bangku di taman olahraga di depan. Sekolah ini memang dirancang kayak kampus kecil yang meniru universitas. Meskipun begitu, meski musim panas sudah dekat, hari ini memang menyegarkan. Di suatu tempat… apa ada bangku di bawah naungan pohon dengan sedikit orang….

"….Hmm?"

Seorang siswi kecil dengan ban lengan sedang berjalan di koridor di depan pintu keluar pintu masuk. Ada semacam dokumen di kedua tangannya, dan sangat berbahaya memegang buklet dalam jumlah besar kayak gitu.

Aku melihat ke sebelah kanan, dan melihat ke sebelah kiri. Baiklah, tidak ada orang di sana, dan sekarang tidak ada yang dapat melihatku dengan tatapan curiga.

"…Permisi."

"Yai!? Si-Siapa, ya!?"

(TL Note: Ini bukan salah ketik.)

"…Ah, aku benar-benar minta maaf."

Aku tidak pernah berpikir kalau dia akan melihatku kayak cowok yang mencurigakan saat aku mengobrol dengannya. Itu memang agak menyakitkan buatku.

Aku sudah berhenti berusaha mendekatinya dan mengambil satu atau dua langkah menjauh.

"Aaaaa….Maafkan aku! Aku cuma terkejut saat aku tiba-tiba diajak bicara!"

Meskipun aku berbicara dengannya dari jarak yang bagus… tetapi… dari sudut pandangnya.  Tampaknya itu masih terasa terlalu mendadak buatnya. Wajahku kah? Apa mungkin ini karena wajahku?

Potongan rambut bob yang sedikit berantakan, pita merah seukuran kepala yang tampak bagus.  Iya, dia itu imut, apa dia ini boneka?

"Itu… kelihatannya berat, jadi…"

"Eh!? Ah memang iya!"

"….Haruskah aku bantu membawanya untukmu?"

Tampaknya, dia sudah trauma melihat cowok yang mencurigakan kayak aku. Dari jarak hampir 5 meter, dia ketakutan untuk mengobrol denganku. Dia memperlakukan aku dengan serius seperti cowok yang mencurigakan! Apa rasa jarak yang aku rasakan ini?

"Iya, begitu… aku merasa tidak enak karena membuatmu melakukannya…"

"…Begitu ya?"

Apa ini? Aku penasaran apakah ini yang kalian rasakan ketika kalian ditolak dari awal. Iya, reaksi ini memang normal. Kalau cowok asing tiba-tiba berbicara denganmu, kamu cuma akan waspada, bukan…? Tung-Tunggu sebentar, aku juga akan waspada kalau seorang cewek cantik tiba-tiba bicara padaku… Dengan kata lain, dia mewaspadaiku… karena dia pikir aku ini keren!??

Tentu tidak, bukan?

Author Note: Tentu saja, tidak?

TL Note: Support kami agar lebih semangat lagi dalam menerjemahkan bab-bab novel yang satu ini dari awal melalui https://trakteer.id/lintasninja/ . Kami juga berencana untuk mengambil alih proyek ini dalam Bahasa Inggris mulai dari bab 51 ke atas di Divisi English kami, Ninja Cross Translation, jadi nantikan terus, ya.

←Sebelumnya           Daftar Isi          Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama