Bab 2Kencan(Bagian 3)
Beberapa hari telah berlalu, tetapi Akane tidak kunjung bangkit dari rasa sedih.
"Haaaa…"
Bahkan saat mereka berdua sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah, Akane menghela napasnya sambil mengunyah roti panggangnya. Bahkan rambut dan pita Akane tampak lusuh.
—Apa yang merasukinya? Kok dia tidak mengajakku berkelahi dengannya hari ini?
Saito ingin menanyakan hal itu pada Akane, tetapi pertanyaan itu tidak masuk akal. Itu cuma akan membuatnya terdengar seperti setiap hari itu harus dimulai dengan perkelahian. Mereka bukan prajurit yang bertarung dengan tinju mereka. Di televisi yang ada di ruang tamu, sebuah program berita diputar. Karena Saito ingin menjadi pemilik perusahaan, ia harus menyadari apa yang sedang terjadi di dunia sekarang ini.
'Tipe idola yang seperti adik cewek yang sedang naik daun! Apa pesona magis yang memikat semua abang di negara ini!?’
Tampaknya itu merupakan laporan khusus, dengan beberapa idola yang muncul di layar kaca. Secara keseluruhan, sebagian besar dari mereka itu masih cukup muda. Namun Akane diam-diam mengambil remot, dan mematikan televisi itu. Setelah itu, keheningan yang serius dan tidak cocok itu memenuhi suasana selama sarapan pagi mereka.
"Apa kamu ini... tidak suka idola?" Saito bertanya, kemudian Akane menggelengkan kepalanya.
"Tidak juga. Aku ini biasa saja."
"Kalau begitu, mengapa…?"
Tanpa menjawab pertanyaan itu, Akane cuma menyantap roti panggangnya.
"Kamu senang kan, karena selalu bisa bersama Shisei-san."
"Dia itu pada dasarnya layaknya udara di sekitarku."
"…Aku juga mau terus bersama adikku. Sarapan pagi bersama, berbelanja bersama, menonton film bersama…" Akane memandang ke luar jendela dengan pandangan yang jauh.