The Revenge of My Youth - Jilid 1 Bab 3 Bagian 3 - Lintas Ninja Translation

 Bab 3

Sepulang Sekolah Bersama Gadis Impianku
(Bagian 3)

"Fiuh, waktu berlalu begitu cepat..."

Setelah mengembalikan kunci perpustakaan ke ruang staf, aku berjalan sendirian di lorong, yang dironai oleh warna jingga, berkat matahari petang. Sebelum kami berpisah, Shijouin-san bilang, 'Kerja bagus! Sampai jumpa nanti!' padaku. Sekarang, mungkin dia sudah keluar dari bangunan sekolah.

"Masa mudaku yang kedua... Kehidupan SMA-ku yang kedua..."

Hari ini menjadi hari yang sangat sibuk bagiku. Tetapi setelah banyak hal yang telah diselesaikan seperti ini, aku mulai menghargai keajaiban yang dianugerahkan kepadaku.

Tetap saja, bukankah Shijouin-san gadis yang sangat baik? Semakin banyak aku mengobrol dengannya, semakin cepat jantungku berdetak...

Hari ini adalah pertama kalinya aku mampu mengobrol dengannya dengan baik, itu sangat imut. Jarak di antara kecantikannya dan kepolosannya yang seperti anak kecil itu sedikit tidak bisa dipercaya.

Aku harap aku bisa terus mengenalnya dengan lebih baik.

Jika dia menganggapku sebagai seorang teman, aku tidak bisa lebih bahagia lagi. (TL English Note: Bagaimana kalau jadi pacar, kamu akan lebih bahagia.)

"Hah...?"

Tiba-tiba, aku merasakan perasaan tidak nyaman yang tidak bisa digambarkan di dalam pikiranku.

Tetapi aku tidak tahu apa itu, dan ini membuatku bingung.

Serius deh, apa sih yang terjadi?

"Apa kamu menganggapku bodoh? Ya!?"

Apa itu? ...Suara seorang gadis? Itu datang dari lorong itu...

Pikiranku terganggu oleh teriakan yang tidak terduga.

Seseorang sedang dikepung... Hah, Shijouin-san...?

Aku bersandar di ujung lorong. Di sana aku mendapati Shijouin-san sedang dikepung oleh tiga orang gadis.

"E-Em... Maafkan aku... Aku rasa aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan..."

"Ha! Tentu saja kamu akan mengatakan sesuatu seperti itu! Lagipula, kamu telah menjalani kehidupan seperti seorang jalang sejak lama, iya kan?"

Itu... Hanayama dan geng gyaru-nya? ...Para jalang itu yang selalu membual tentang seberapa banyak uang yang mereka dapatkan dari om-om...

Hanayama adalah seorang siswi dari kelas sebelah. Dia meninggalkan kesan (bekas) yang besar buatku sampai ke titik di mana aku mengingat namanya. Dia adalah seorang gyaru yang khas yang pikirannya berputar-putar di sekitaran pria dan harta.

Mereka membenci para gadis yang lebih cantik dan lebih populer dari mereka... Itulah sebabnya mereka memusuhi Shijouin-san seperti ini...

Dia tidak beruntung. Para jalang ini mungkin melihatnya melintas ketika mereka sedang mengacau di dalam ruang kelas mereka dan memutuskan untuk merundungnya.

"I-Itu... Maafkan aku! Aku benar-benar tidak yakin, apa yang kamu maksud dengan 'terbawa suasana', kalau aku boleh tanya?..."

"Lihat? Ini yang aku bicarakan! Ha! Apa aku harus mengejanya untukmu? Fakta bahwa kamu bertingkah seperti seorang jalang kepanasan dan terus menjual tubuhmu setiap hari? Kamu benar-benar membuatku kesal!"

"Benar, benar! Michiko itu benar! Sungguh, kamu merusak pemandangan!"

'Terbawa suasana' adalah kata-kata nyaman yang digunakan bagi para perundung.

Itu adalah bahasa yang memberikan kesan pada target perundungan bahwa ada yang salah dengan tingkah laku mereka meskipun itu hanya sekadar kata-kata kosong yang dikeluarkan secara acak oleh para perundung.

"Mulai besok dan seterusnya, berhenti bertingkah seperti seorang jalang! Potong pendek rambutmu dan berhenti memakai riasan! Jauhi dirimu dari para pria, itu tidak sulit!"

"Eh? Aku tidak memakai riasan apapun..."

"! ...Jalang ini..."

Hanayama-san mungkin tersinggung karena dia harus memakai riasan tebal agar tampak cantik. Setelah mendengar komentar itu dari Shijouin-san, dia langsung meraih kerahnya.

"Oi, hentikan itu."

Tentu saja aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku melompat keluar dari tempat persembunyianku, memanggilnya dan berdiri di depan Shijouin-san untuk melindunginya.

"Niihama-kun...!"

"Ha? Lihat siapa yang datang, teman sekelas jalang ini, si kutu buku pemurung! Oi, menyingkir dariku!"

Karena dia menjadi bagian dari eselon teratas dari kasta sekolah, Hanayama langsung berteriak padaku segera setelah dia melihatku.

Tipe wanita seperti ini adalah tipe orang yang paling menyebalkan untuk diatasi...

Aku sudah pernah melihat wanita-wanita yang angkuh seperti ini. Mereka selalu memaksa para pria di sekitar mereka untuk melakukan tugas mereka dan entah bagaimana mereka mendapatkan perlakuan khusus dari para atasan mereka hanya dengan menggoyangkan bokong mereka.

Dan karena mereka hidup dengan logika 'Karena aku cantik, aku berhak mendapatkan perlakuan khusus!' mereka tidak bisa mentolerir keberadaan para wanita yang lebih cantik dari mereka dan mereka dengan cepat terpaksa merundung orang-orang untuk membuat diri mereka sendiri terasa lebih baikan...

Uh... Bahkan dengan pengalamanku sebagai orang dewasa, berurusan dengan jalang seperti ini itu sulit... Bahkan jika aku mencoba beralasan dengan mereka, mereka akan mengeluarkan kartu as dan membuat semua orang melawanmu...

"Barusan, apa kamu mencoba untuk menarik kerah Shijouin-san? Hentikan itu."

"Apa pedulimu? Lepaskan aku! Apa yang salah denganmu? Apakah kamu membaca terlalu banyak manga jorok itu sehingga kamu berpikir jika kamu melindungi jalang ini kamu dapat berpacaran dengannya? Kamu sangat menjijikkan!"

Yang benar saja, dia yang sangat menjijikkan.

Oh kalau begitu, aku tahu apa yang harus aku lakukan pada situasi seperti ini. Selain itu, aku datang dari masa depan, aku tahu cara menanganinya.

"Ah, benar, Hanayama-san. Apakah kamu yang telah pergi ke daerah pusat kota di utara stasiun akhir-akhir ini? Kamu lihat, aku sudah pernah melihatmu mengobrol dengan banyak usahawan di depan hotel di Jalan Ke-5..."

"...Hah?!"

Wajah Hanayama langsung memucat karena terkejut.

Itu benar, iya kan? Kamu ada di sana untuk memeras om-om itu, iya kan? Berpura-pura meminta bantuan mereka, merekam pembicaraan mereka, mengambil foto dan akhirnya mendapat uang tutup mulut?

Tentu saja itu hal yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Lagipula, jika sekolah tahu, mereka mungkin akan mengeluarkanmu.

"Kamu! ...Mengapa kamu!..."

"Aku memiliki sedikit peluang untuk mengetahui hal itu, buku saku Hanayama-san."

Aku, tentu saja, membicarakan masa depan.

Saat dia kelas dua belas, dia dikeluarkan karena memeras gadis lain, dia bahkan membuat itu menjadi berita.

Sekolah yang sedang dalam keadaan gempar kala itu sampai ke titik yang bahkan aku tahu secara detail tentang situasinya.

"Aku benar-benar tidak peduli dengan hal itu, tetapi jika kamu tidak bekerja sama, aku punya pilihan lain, kamu paham? Mata dibalas dengan mata, kamu tahu?"

"S*alan! ...Jangan sampai kamu berani menyebarkannya ke sekitar sekolah! Jika kamu melakukannya, aku akan memberi tahu pacarku untuk membunuhmu!"

Setelah mengatakan itu, Hanayama buru-buru berbalik arah dan pergi.

"Eh? A-ada apa, Michiko?"

"S*al, tinggalkan aku sendiri!"

Saat Hanayama mengeluarkan sumpah serapah, gengnya, yang tidak mengerti apa yang dia bicarakan, memandanginya dan mengikutinya.

Iya, bahkan jika aku terus diam, kamu juga akan dikeluarkan tahun depan sih...

Mengetahui itu ketika masa depan tiba, Hanayama akan putus asa seolah-olah dia telah dijatuhi hukuman mati, aku tersenyum di belakang jalang yang tidak diketahui.

***

←Sebelumnya          Daftar Isi           Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama