Shimotsuki-san wa Mob ga Suki [WN] - Seri 3 Bab 138 - Lintas Ninja Translation

baca-shimotsuki-san-wa-mob-ga-suki-wn-seri-3-bab-138-lintas-ninja-translation

Bab 138
Sang Karakter yang Sudah Jadi Seorang Karakter Mob

Pertama-tama, izinkan aku perjelas kalau aku benci Ryuzaki.

Bukan karena itu aku mengkhawatirkannya. Aku memang tidak peduli apa yang terjadi padanya.  Aku juga tidak peduli apakah ia tidak bahagia atau kesakitan.

Tetapi cewek-cewek yang mencintainya, itu lain halnya.

Kami memang tidak punya banyak hubungan lagi, dan tampaknya aku tidak akan melakukan apa-apa.

Tetapi tetap saja, aku tidak mau melihat mereka tidak bahagia.

Kalau bisa, aku mau melihat mereka bahagia.

Agar itu  dapat terjadi, Ryuzaki mesti berusaha lebih keras lagi..., tetapi ia itu orang yang tidak kompeten jadi aku masih belum melihat tanda-tanda itu.

Sekarangpun.

Ia tahu kalau cewek-cewek itu mengkhawatirkannya, tetapi ia mengabaikan mereka dan malah menyendiri. Sepatah kata untuk cewek-cewek akan membuat mereka merasa lebih baikan, tetapi aku yakin Ryuzaki tidak akan melakukan itu.

Ia itu orangnya mementingkan diri sendiri.

Ia tidak pernah belajar untuk peduli pada orang lain.

Makanya ia cuma bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang dogmatis dan berprasangka.

Kalau saja ia bisa punya pandangan yang luas seperti Mary, mungkin ia dapat mengembangkan kisah komedi romantis yang lebih bagus… Kebangkitan Ryoma Ryuzaki itu tidak datang dengan mudahnya.

Cowok itu sangat lambat dalam mengambil keputusan. Mungkin karena heroin-heroin di sekitarnya membantunya meskipun ia tidak melakukan apa-apa, kemampuannya untuk berpikir sendiri itu memang lemah.

Makanya "kebangkitan" yang unik sang protagonis juga lambat.

Ia itu cowok yang payah dan tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bantuan cewek-cewek.

Sejak ia dikalahkan olehku di Festival Budaya Sekolah, ia mungkin akan merajuk dan menolak pergi ke sekolah..., tetapi aku harap ia sudah bosan.

Apa yang membuatmu depresi setelah kalah dariku?

Kamu memang kalah dariku, jadi kamu mesti terinspirasi dan berusaha keras.

Kirari juga sudah lakukan itu, bukan? Kamu dapat mengambil langkah baru ke depan untuk membuatku mengagumimu.

Hei, Ryuzaki… bagaimana menurutmu?

Kapan nih kamu akan melangkah maju?

Ini sudah bulan Desember.

Lebih dari sebulan telah berlalu sejak Festival Budaya Sekolah.

Aku merasa kalau itu waktu yang terlalu lama untuk berada di surganya cowok bodoh.

Saat itulah ia akhirnya sudah kembali lagi.

"…Yo, Nakayama."

Dan sepulang sekolah, ia muncul di depanku.

"Ryuzaki…"

Tempatnya itu di luar gerbang sekolah. Aku akan pulang dengan Shiho saat Ryuzaki menghampiri kami.

"…"

Tampaknya Shiho masih kesulitan dengan Ryuzaki. Saat dia melihat Ryuzaki, dia mundur untuk menjaga jarak.

"Kuku… Shiho, maafkan aku. Maaf kalau aku tiba-tiba muncul, yang aku benci. Tetapi aku mesti mengobrol dengan Nakayama…, jadi apa itu tidak apa-apa?"

Ryuzaki tersenyum padanya.

Aku merasakan ketidaknyamanan dalam ekspresi itu.

(Hmm? Mengapa ia sangat kaku?)

Baik ataupun buruk, Ryuzaki itu cowok yang percaya diri.

Ia itu angkuh dan sombong, dan makanya senyumannya itu selalu tanpa rasa takut… tetapi sekarang tidak ada tanda-tanda itu.

Itu merupakan tipe senyuman yang akan dimiliki oleh seseorang sepertiku, yang tidak punya rasa percaya diri sama sekali sebelum bertemu dengan Shiho.

Ada sesuatu yang salah.

"…Nakayama-kun, aku pulang duluan ya. Jangan terlalu ceroboh, oke?"

Shiho pasti telah merasakan sesuatu. Aku rasa dia benar-benar tidak senang dengan Ryuzaki ... Dia melarikan diri tanpa ragu-ragu.

"Shiho sangat imut seperti biasanya… Aku iri padamu Nakayama. Aku harap aku dapat dikagumi begitu. Kamu benar-benar cowok yang luar biasa sampai disukai oleh cewek yang begitu baik."

"Hah?"

Aku tidak mengerti makna dari pujian yang tiba-tiba begitu.

Aku sama sekali tidak senang dipuji oleh seseorang yang aku benci begitu.

"Kamu, ada apa denganmu? Kok aneh sih… Kalau memang ada yang mau kamu sampaikan, katakanlah dengan cepat."

Aku merasa frustrasi.

Aku marah pada perilaku Ryuzaki yang tidak seperti biasanya.

Mengapa sih ia muncul di depanku?

Mungkin ada orang lain yang semestinya ia temui.

Ada banyak anggota harem yang menunggu kepulanganmu, kamu tahu?

Bagaimana ia bisa mengabaikan semua perasaan itu? …Itu masih tidak masuk akal buatku.

"Iya, itu memang benar. Semestinya tidak pernah terjadi kalau aku sendiri dapat menghabiskan waktu dari cowok seperti Nakayama."

Ryuzaki tetap mencibir.

Cowok itu bilang begini padaku dengan senyuman mengejek dan terganggu di wajahnya.

"Maafkan aku… karakter mob sepertiku semestinya tidak punya kesempatan untuk melawan Nakayama. Aku benar-benar minta maaf."

Ryuzaki tersenyum.

Ia menundukkan kepalanya ke arahku, berusaha membuatku dalam suasana hati yang baik.

"…"

Aku hampir meninju wajahnya saat aku melihatnya melakukan itu.

Mustahil… Kamu bohong, bukan?

Aku tahu kalau kamu kaget saat Mary menolakmu.

Aku paham kalau kamu tertekan karena ditolak oleh dua cewek berturut-turut, dimulai dari  Shiho.

Tetapi cuma karena itu saja, Ryuzaki kehilangan kepercayaan dirinya.

Betapa rapuhnya ia… Ia langsung jadi hina dan mengira kalau ia itu makhluk yang payah.

Dengan kata lain, cowok yang tadinya jadi protagonis harem, sekarang... menjadikan dirinya sebagai 'karakter mob'.

Itu sangat, sangat tidak menyenangkan.

Support kami: https://trakteer.id/lintasninja/

←Sebelumnya          Daftar Isi           Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama