Kaji Daikou no Arubaito [WN] - Seri 1 Bab 3 - Lintas Ninja Translation

 

Baca-Kaji-Daikou-WN-Bab-3-Lintas-Ninja-Translation

Bab 3
Layanan Pembantu Rumah Tangga untuk Idola Sekolah

"Eh... ...Toujou-san?"

Haruto sangat terkejut sampai ia bilang begitu.

Toujou juga menatap Haruto dengan ekspresi kaget mendengarnya.

Dia menatap Haruto dengan curiga sejenak, lalu berbicara seakan-akan buat memastikan.

"Apa jangan-jangan kamu itu... ...Ootsuki-kun... dari kelas yang sama denganku?"

"Eum... ...itu benar."

"Eh? ...Mengapa?"

Saat dia menanyakan pertanyaan ini, dia menatap Haruto dengan tatapan waspada.

Dia mungkin menduga kalau Haruto menjalankan layanan pembantu rumah tangga untuk lebih dekat dengannya.

Kalau saja itu merupakan cewek lain selain Toujou, Haruto mungkin akan berpikir, "Ada apa dengan cewek ini yang begitu sadar diri?"

Meskipun begitu, cewek yang ada di depannya merupakan seorang idola sekolah.

Kalau dia itu tipe cewek yang akan dipanggil untuk menyatakan perasaannya melalui radio internal sekolah, mungkin wajar buatnya untuk waspada.

"Ah... ...kalau saya tidak dapat mengerjakan tugas ini, Anda bisa mengganti orang yang bertanggung jawab dengan orang lain, loh?"

Haruto menyarankan, menyadari Toujou sedang waspada.

"Kalau Anda mengganti orang yang bertanggung jawab, mungkin itu akan memakan sedikit waktu, jadi waktu layanan akan sedikit lebih pendek dari yang Anda minta."

Permintaan Toujou yaitu untuk layanan ini selama tiga jam, yang mencakup merapikan ruang tamu, membersihkan rumah, dan memasak makan malam.

"Aku kira seorang cewek yang akan datang..."

"Haha, maafkan saya..."

Haruto meminta maaf sebesar-besarnya pada gumaman lembut Toujou.

Layanan pembantu rumah tangga, tempat Haruto bekerja, tentu saja didominasi oleh para cewek.

Namun, meskipun ada lebih sedikit cowok, bukan berarti tidak ada cowok sama sekali.

Situs web layanan pembantu rumah tangga tempat Haruto bekerja mencantumkan daftar anggota dengan foto mereka, dan saat meminta penggantian, kalian dapat memesan seorang cewek, tetapi kayaknya Toujou telah mengabaikan hal itu.

"Jadi, apa Anda mau mengganti orang yang bertanggung jawab?"

Haruto bertanya lagi, dan Toujou agak menunduk, menunjukkan ekspresi bermasalah, lalu agak menggelengkan kepalanya.

"Tidak usah, biarkan saja apa adanya. Silakan lakukan pekerjaan rumah tangganya."

"Eh? Tidak mau diganti... ...apa tidak apa-apa?"

Haruto telah berasumsi kalau orang yang bertanggung jawab akan diganti, jadi ia agak bingung dengan jawaban yang tidak terduga itu.

"Ootsuki-kun... ...kamu tidak menggebetku... ...bukan?"

"Tentu saja tidak."

"Kalau begitu tidak apa-apa. Silakan, masuklah."

Kata Toujou, membuka pintu depan agak lebih lebar untuk memudahkan Haruto memasuki rumahnya.

"Kalau begitu, terima kasih atas kerja sama Anda."

Haruto bingung dengan kejadian yang tidak terduga ini saat ia melewati pintu depan rumah Toujou.

Saat ia memasuki pintu depan, Toujou telah menyiapkan sandal untuknya.

"Terima kasih. Permisi."

Haruto agak membungkuk dan memakai sandal.

"Ruang tamu ada di sebelah sini. Ikuti aku."

Kata Toujou sambil berjalan cepat menyusuri lorong.

Haruto mengikuti di belakangnya dan melihat ke sekeliling lorong dengan kagum.

Lorong itu panjang! Dan sangat luas! Benar-benar sebuah rumah yang besar.

Saat ia memikirkan hal ini, ia sampai di ujung lorong, di mana Toujou membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Inilah ruang tamunya. Aku mau kamu membersihkan tempat ini, dan ruang makan di belakang."

"Wah..."

Haruto terpana oleh desain interior rumah besar yang baru pertama kali ia lihat, dan mulutnya ternganga.

Di ruangan yang luas yang tampak dua kali, mungkin tiga kali, ukuran ruang tamunya sendiri, perabotan yang tampak mewah ditata dengan apik, dan sebuah televisi besar tergantung di dinding.

Dan di bagian belakang ada sebuah dapur kecil, dengan peralatan memasak terbaru yang berjajar di rak.

"Wah..."

Haruto cuma pernah melihat ruang tamu/ruang makan yang mewah dan bergaya kayak gitu di sebuah acara realitas percintaan.

"...Ootsuki-kun?"

Toujou menatap Haruto dengan tatapan curiga saat dia berdiri di sana dengan tatapan kosong.

Haruto segera mencoba menutupi dan bertanya pada Toujou soal detail permintaan tersebut.

"Terima kasih banyak telah menggunakan layanan pembantu rumah tangga kami. Saya Otsuki, dan saya akan menangani permintaan Anda kali ini. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda."

Haruto membungkuk dan memberikan kartu namanya pada Toujou, sambil mengucapkan kata-kata yang ada di buku panduan.

"Wah, kamu punya kartu nama?"

Toujou melihat kartu itu dengan kagum saat menerimanya dari Haruto.

"Permintaan Nona Toujou kali ini yaitu buat layanan selama tiga jam, benarkah begitu?"

"Eh? Ah, iya. Itu benar. Maksudku, kita ada di kelas yang sama, tetapi kamu memanggilku Nona."

"Meskipun kita itu teman sekelas, Nona Toujou tetaplah seorang pelangganku."

Haruto menjawab dengan tegas.

Cewek di depannya saat ini merupakan seorang pelanggannya terlepas dari dia itu teman sekelasnya atau idola sekolah.

Haruto akan menerima sejumlah uang sebagai imbalan untuk memberikan layanan pada pelanggan ini, jadi ia perlu menarik garis di bawahnya.

Selain itu, mungkin akan lebih mudah buat Toujou untuk melakukan itu.

Sejauh ini, dia sudah didekati oleh banyak cowok di sekolah, jadi akan lebih meyakinkan buatnya kalau dia diperlakukan sebagai pelanggan ketimbang mesti waspada karena takut didekati soal insiden ini.

Haruto melanjutkan berbicara dengan nada bisnis.

"Oke, saya mau memulai layanan saat ini. Apa Anda punya permintaan lain sebelumnya?"

"Hmm... ...tidak, aku rasa tidak ada..."

"Saya mengerti. Saya mau memulai dengan bersih-bersih, tetapi harap dimaklumi kalau saya akan menggunakan penyedot debu dan barang-barang lain yang ada di rumah Anda, Nona Toujou."

"Iya, silakan. Penyedot debunya ada di dalam lemari di sebelah sana."

Toujou menunjuk ke sebuah pintu panjang dan sempit di sebelah pintu masuk ke ruang tamu.

Rumah-rumah besar kayaknya punya banyak gudang.

"Oke, aku akan ada di kamarku, jadi ketuklah pintu kamarku kalau kamu butuh sesuatu. Ah, kamarku ada di pintu sebelah kiri lorong di lantai dua."

Toujou pergi dengan kata-kata itu dan bergegas keluar dari ruang tamu.

Saat dia menghilang dari ruang tamu dan langkah kaki terdengar, Haruto menghembuskan napas seakan-akan ia baru saja keluar dari air.

"Huah! Aku gugup!"

Haruto menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan napasnya.

Mengapa Toujou-san mempekerjakan pembantu rumah tangga? Ngomong-ngomong, Toujou-san itu kaya. Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya ia melihat Toujou-san dari dekat, dan dia terlalu imut.

Terbebas dari kondisi tegangnya, pikiran Haruto dibanjiri pertanyaan dan pikiran satu demi satu.

Sampai saat ini, Haruto tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada siswi bernama Toujou Ayaka.

Bukan berarti ia tidak tertarik pada cewek.

Ia itu seorang cowok SMA yang sehat yang secara tidak sadar memperlambat kecepatan membalik halaman saat ia melihat foto gravure di majalah manga.

Kalau memang benar begitu, mengapa ia tidak menunjukkan ketertarikan pada sang idola sekolah? Sebagian alasannya mungkin karena kepribadian Haruto agak lebih filosofis ketimbang cowok-cowok lainnya.

Meskipun begitu, alasan terbesarnya mungkin karena ia punya cita-cita yang mau ia wujudkan, apapun yang terjadi.

Karena itulah, ia tidak dapat membuang-buang waktu untuk seorang cewek yang berada di luar jangkauannya.

"Aku tidak pernah menyangka kalau ternyata Toujou-san itu seorang nona muda yang luar biasa..."

Bergumam pada dirinya sendiri, Haruto memutar pandangannya ke sekeliling ruang tamu yang akan ia bersihkan.

Pada sekali pandang, memang tidak tampak kotor.

Ada beberapa debu dan rambut halus di lantai dan karpet, serta lapisan debu tipis yang menumpuk di rak, tetapi kayaknya penyedotan debu dan tisu tipis akan membersihkannya.

"Aku agak terkejut dengan penampilan Toujou-san yang tidak terduga, tetapi dia itu pelanggan pertamaku yang penting. Mari kita bersemangat."

Haruto menyingsingkan lengan bajunya dan bersemangat.

Ia melirik ke arah jam di dinding, dan melihat bahwa saat itu tepat pukul 15:00.

Ia membutuhkan waktu selama tiga jam untuk menyelesaikan bersih-bersih dan membuat makan malam.

"Tetapi, Toujou-san dengan pakaian santainya sangat tidak cocok..."

Haruto itu seorang cowok SMA yang sehat, yang, meskipun peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain, mau tidak mau menatap pose-pose Ayaka di majalah manga yang menonjolkan payudaranya.

Buatnya, pakaian yang Ayaka kenakan tadi, sangat menarik. Kombinasi celana olahraga dan kaus tipis memang cukup menarik.

"Toujou-san, kamu punya dada yang besar..."

Karena ia biasanya cuma melihat sekilas cewek itu dengan seragamnya dari jauh, ia tidak mengetahui secara detail, tetapi citra cewek itu barusan, sulit untuk dihilangkan dari benaknya.

"Tidak! Dia itu pelangganku penting! Aku akan melakukan tugasku dengan benar!"

Haruto mengibaskan pikiran nakal dengan bilang begitu dengan lantang.

Sambil melawan hasrat duniawinya, ia menggunakan keterampilan bersih-bersih yang ia pelajari dari neneknya untuk terus membersihkan ruang tamu dan ruang makan, yang diminta Toujou untuk dilakukan.

Tepat satu jam telah berlalu sejak ia mulai membersihkan, dan saat jam di dinding menunjukkan pukul 16:00, Haruto telah berkonsentrasi secara menyeluruh dalam membersihkan untuk mengusir hasrat duniawinya, dan ruang tamu pun bersih, dan wastafel di dapur sangat mengkilap sampai-sampai tampak bersinar dengan sendirinya.

"Fiuh, aku selesai melakukannya."

Haruto melihat ke sekeliling ruangan yang sudah ia bersihkan dengan ekspresi puas di wajahnya.

Lalu, ada suara pintu terbuka terdengar dari pintu masuk.

Pada saat yang sama, suara anak cowok yang riang terdengar.

"Aku pulang!!!"

Setelah salam perpisahan, suara derap langkah kaki terdengar dari lorong.

Sebelum Haruto sempat berpikir atau bertindak, pintu ruang tamu dibanting terbuka.

Seorang anak cowok yang tampak kayak masih TK-B muncul dari pintu.

Anak cowok itu terdiam saat melihat Haruto berdiri di ruang makan.

"..."

"..."

Haruto dan anak cowok itu saling bertatapan dalam keheningan.

Setelah beberapa detik terdiam, Haruto membuka mulutnya untuk menjelaskan kalau ia bukanlah orang yang mencurigakan.

"Eum, saya sedang melakukan pekerjaan rumah tangga..."

"Kakak!!! Ada maling masuk ke dalam rumah kita!!!!"

Suara Haruto tenggelam oleh teriakan keras anak cowok itu.

Support kami dalam menamatkan web novel ini di https://trakteer.id/lintasninja/ , kalau ada 5 cendol terkumpul dari kalian langsung kami garap 3 bab berikutnya di kesempatan berikutnya.

Follow Channel WhatsApp Resmi  Kami: https://whatsapp.com/channel/0029VaRa6nHCsU9OAB0U370F

←Sebelumnya          Daftar Isi           Selanjutnya→

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama