PrologPembukaan
Tercermin di matanya, cewek itu bersinar.
(Kita sudah semakin dekat dengan stasiun kereta api.)
Dia punya kulit seputih salju seperti dia sudah lama berdiri dalam badai salju.
(Ini masih awal Bulan September, jadi aku rasa itu agak terlalu awal untuk kepikiran soal salju.)
'Apakah dia tidak akan meleleh begitu saja kalau aku sentuh dia?' merupakan kekhawatiran yang memenuhi diriku, karena dia tampak seperti pahatan es.
(Aku sudah melatih tubuhku dengan benar di ekskulku, dan saat ini, hatiku membara melebihi apapun!)
Cowok biasa sepertiku mana mungkin mengetahui apa yang cewek bijak pikirkan, atau apa yang dia harapkan.
(Karena kita mau berbelanja sesuatu yang dia sukai, hatinya pasti deg-degan saat ini.)
...Ah, berisik sekali. Bisakah kamu tidak datang saat aku sedang menikmati waktuku bersama Himeno Miina.
(Aku juga Himeno Miina, oke! Akulah yang sebenarnya, ingat!?)
Di dalam kereta, tatapanku terperangkap oleh Himeno Miina yang bermartabat sedang duduk di gerbong kereta di sebelahku. Di sudut pandangku, berdiri individu lainnya yang tampak mirip dengan Himeno Miina, menyilangkan lengannya dengan wajah cemberut. Namun, tidak seperti Himeno Miina yang biasa, dia itu transparan.
(Buat apa tatapan seperti kamu sedang melihat hantu itu?)
Kulitnya menyerupai es meleleh yang tembus pandang, sangat transparan tampaknya.
(I-Itu jauh lebih baik daripada semacam kulit putih, bukan?)
Dia tampaknya mengeluarkan panas yang membuatku khawatir kalau aku mungkin akan membakar tanganku kalau aku berani menyentuhnya.
(Itulah bukti kalau aku punya darah yang mengalir di pembuluh darahku. Kebaikan hati manusia dan segalanya, kamu tahu?"
Apa yang cewek bodoh ini pikirkan, dan apa yang dia harapkan, ini semua terlalu jelas buatku. Lagipula kata-kata dan perasaan jujurnya secara langsung sampai ke telingaku.
(Apa kamu maksud dengan bodoh itu, hah?)
Bisakah kamu menjelaskannya padaku mengapa sih dia juga bisa mendengar pikiranku sendiri!? Dia meletakkan kedua tangannya di bibirnya, mendekatiku. Ka-Kamu terlalu dekat! Napasmu akan sampai padaku! Hatiku mulai berdetak dengan cepat, dan aku merasakan ketukan individu bertambah secara drastis.
(Ah, eh, ahhh!? A-Apa ini... Awawawa~!)
Hampir seperti dia habis bereaksi pada jantungku yang deg-degan, kulit cewek ini tidak tampak seperti putih salju ataupun transparan, tetapi lebih seperti daun merah selama musim gugur.
(Itsuki-kun, kamu terlalu gugup! Te-Te-Tenanglah!)
Ka-Ka-Kamulah yang salah karena tiba-tiba semakin dekat begitu, Miena! [*TL Note: Mimin gak tau kenapa jadi pake huruf 'e', tapi mungkin untuk membedakan dia dengan yang asli.]
(I-Iya, kamu jadi gugup karena aku, jadi mau bagaimana lagi, aku rasa!)
Ti-Tidak, aku tidak gugup! Aku cuma terpesona oleh sosok Himeno Miina yang cantik, bukan karena kamu, Miena!
(Hmpf, apanya sih yang cantik dari wajah yang bodoh itu...)
Dari hari pertama dia masuk sekolah, dia selalu mendapatkan nilai yang bagus pada setiap ujian, jadi dia itu tidak bodoh sama sekali.
(Tetapi aku juga sama dengannya!)
Itu benar, dia juga sama. Himeno Miina yang duduk di sebelahku dengan punggungnya terbentang tinggi dan bermartabat, tampak cantik seperti biasanya, dan Miena yang ada di depanku ini, yang berteriak dan mengeluh, itu sama persis. Walaupun aku benar-benar tidak mau mengakuinya.
(Ah, sebelah sini! Kita akan turun di stasiun ini! Ayolah, cepat.)
Saat kami sudah sampai di stasiun tertentu, mata Miena menyala seraya dia mendesakku untuk turun dari kereta. Aku menggebet Himeno Miina yang aku cintai namun bertepuk sebelah tangan, dan si Miena yang transparan. Bagaimana sih ini bisa terjadi... Aku telah menghabiskan hari-hari biasaku di SMA dengan damai, namun... Si cewek transparan yang berbagi detak jantung yang sama denganku...Miena...telah muncul di hadapanku sekitar dua hari yang lalu. Dua hari yang lalu saat hari upacara pembukaan, kehidupan bersama yang aneh di antara aku, Saotome Itsuki, dan Miena telah dimulai.
Ahhh! Yang benar saja, mengapa semuanya bisa berakhir jadi seperti ini!?
---
Support kami: https://trakteer.id/lintasninja/
←Sebelumnya Daftar Isi Selanjutnya→