Nyanta to Pomeko - Preview Bab 1

 Bab 1
Kalau Kamu Percaya, Kamu Akan Dikhianati

Ketika aku masih anak-anak, aku adalah badut kelas.

Kapanpun aku berteriak dan melakukan hal yang bodoh, semua orang akan memperhatikanku.

Aku senang menjadi pusat perhatian.

Ditambah lagi, gadis yang aku suka akan menertawaiku. Itu membuatku bahagia.

Suatu hari, aku bercanda dengan teman masa kecilku, Shizuka Miyazaki, ketika aku tidak sengaja mendorongnya sampai jatuh.

Shizuka tergores tulang lututnya dan mulai berdarah sambil menangis.

Aku sangat bingung sehingga aku memanggil nama 

Shizuka lagi dan lagi.

Aku bisa merasakan suasana di sekitarku bertambah suram.

"Mengapa kamu tidak segera minta maaf?"

"Yang lebih buruk.... Aku baru saja melihatmu mendorongnya!"

"Aku akan membalasnya untukmu, Shizuka-chan."

Aku yakin aku sudah meminta maaf padanya berulang kali. Aku segera ingat kalau aku punya plester luka di tasku, dan aku pergi untuk mengambilnya.

"Bisa-bisanya kamu kabur begitu saja! Minta maaflah!"

"Iya, minta maaflah pada Shizuka-chan!"

".... Shizuka-chan, mari kita pergi ke UKS."

Aku diserang oleh kebencian yang mendalam. Aku ingin berteriak kalau itu tidak benar. Aku hanya pergi kembali untuk mengambil plester. Dan lagipula kami hanya bercanda. Mengapa aku bisa terlibat dalam kekacauan ini?

Aku tahu sekarang. Rasa keadilan yang berlebihan dapat membutakan orang-orang.

"Anak itu mendorong Shizuka-chan."

"Ia merobek buku catatanku."

"Ia menyebutku jelek."

"Ia melemparkan batu ke arahku."

Itu benar kalau aku mendorong Shizuka, tetapi aku tidak melakukan hal apapun selain itu. Tidak ada yang mempercayaiku jika aku membantahnya. - Begitulah bagaimana aku merubah posisiku.

Dengan cepat, rumor mengenaiku menyebar ke seluruh sekolah.

Aku telah membuat Shizuka-chan menangis, dan aku telah menjadi penjahat bukan hanya di kelasku saja, tetapi bahkan di seluruh sekolah.

Siswa-siswi dari kelas sebelah datang untuk melihatku. Mereka menunjukkan jari-jari mereka ke arahku dan menertawaiku.

Tatapan Shizuka-chan juga menjadi dingin. Mungkin dia mengira kalau aku kasar, juga. Aku rasa dia membenciku sekarang. Cinta pertamaku usai sudah.

Bersambung


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama